Kondisi Ukraina dan Afghanistan Jadi Bahasan RI-Saudi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud membahas kondisi Ukraina dan Afghanistan dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Kondisi dua negara ini patut mendapat perhatian internasional.
Menurut Faisal, perang antara Rusia dan Ukraina tak hanya berimbas ke Ukraina sendiri, namun juga ke dunia.
Baca Juga: RI-Arab Saudi Gelar Pertemuan, Menlu Retno Minta Kuota Haji Ditambah
1. RI-Saudi memiliki peran penting membantu selesaikan krisis
Menanggapi Faisal, Retno menegaskan pentingnya menghormati prinsip dan kedaulatan serta keutuhan wilayah.
“Kita menghadapi dampak negatif dari konflik ini, terutama di isu pangan dan energi,” kata Retno, dalam konferensi pers daring, Selasa (7/6/2022).
Baca Juga: Puji Presidensi RI di G20, Menlu Saudi: Indonesia Punya Banyak Potensi
2. Afghanistan juga dibahas kedua menlu
Editor’s picks
Selain masalah di Ukraina, krisis di Afghanistan yang tak kunjung usai juga dibahas oleh Retno dan Faisal.
“Arab Saudi dan Indonesia telah bekerja sama dengan sangat erat mengenai Afghanistan dan masalah lain, termasuk terkait dengan umat Islam,” tuturnya.
“Saya senang bahwa kami memiliki hubungan kerjayang sangat erat dengan para ahli di kedua negara,” sambungnya.
Menurut dia, Saudi dan Indonesia tak hanya melindungi kepentingan kedua negara namun juga untuk umat Islam yang lebih luas.
Baca Juga: Menlu Retno Kontak Arab Saudi soal Larangan Warganya Masuk Indonesia
3. Saudi optimistis tingkatkan kerja sama dengan RI
Di bidang bilateral, Faisal menegaskan Arab Saudi optimistis untuk terus bekerja sama dengan Indonesia di segala aspek, terutama kerja sama ekonomi yang perlu ditingkatkan.
Faisal menuturkan adanya tantangan ekonomi yang cukup besar saat ini akibat pandemik COVID-19 dan imbas dari perang Rusia dan Ukraina.
“Indonesia telah menjadi pemimpin yang kuat bagi dalam situasi sulit ini sehubungan dengan Rusia dan Ukraina, tetapi tantangan ekonomi yang lebih luas lagi seperti ketahanan pangan ada di depan dan kita harus bekerja sama untuk mengatasi itu,” pungkas Faisal.