Konflik Sudan Masih Lanjut, 400 Orang Tewas

AS sudah mulai evakuasi warga dan diplomatnya

Jakarta, IDN Times - Pertempuran di Sudan antara militer dan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) masih terus berlangsung. Situasi dilaporkan masih memanas, terutama di ibu kota Khartoum.

Dilansir dari Al Jazeera, Minggu (23/4/2023), bandara internasional negara tersebut bahkan ditutup. Hal ini membuat ribuan warga asing, termasuk staf kedutaan, staf PBB serta mahasiswa asing di Khartoum tidak dapat keluar dari negara tersebut.

Militer Sudan mengatakan mereka akan memfasilitasi evakuasi warga dan diplomat Amerika Serikat (AS), China, Inggris dan Prancis. Sementara, warga Arab Saudi dan Yordania sudah dievakuasi melalui Port Sudan di Laut Merah.

Bagaimana warga Indonesia yang sampai saat ini masih berada di KBRI Khartoum?

1. Evakuasi dijalankan ketika situasi sudah aman

Konflik Sudan Masih Lanjut, 400 Orang TewasPara WNI yang dievakuasi ke Safe House KBRI Khartoum. (dok. KBRI Khartoum)

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan, persiapan evakuasi terus dimatangkan. Hingga Kamis (20/4/2023) kemarin, sudah ada 43 Warga Negara Indonesia (WNI) sudah diamankan di KBRI Khartoum.

Jumlah WNI yang diamankan dipastikan akan terus bertambah, sembari menunggu persiapan evakuasi.

Retno juga menyampaikan agar seluruh WNI di Sudan dan keluarganya yang berada di Indonesia untuk tetap tenang.

“Pemerintah akan sekuat tenaga, semaksimal mungkin untuk memberikan perlindungan bagi para WNI kita di Sudan,” tegas Retno lagi.

Sesuai data KBRI, jumlah WNI tercatat sebanyak 1.209 orang, mayoritas berdomisili di wilayah Khartoum, dan sebagian di Wad Madani, dan Port Sudan. Sebagian dari mereka adalah pelajar dan mahasiwa.

Baca Juga: Korsel Kirim Pesawat Militer Evakuasi Warganya dari Sudan 

2. RSF komitmen akan gencatan senjata

Pemimpin RSF, Mohammed Hamdan ‘Hemedti’ Dagalo menegaskan pihaknya akan bekerja sama untuk membuka koridor kemanusiaan untuk memfasilitasi pergerakan warga dan mengevakuasi warga ke tempat aman.

“Kami berkomitmen untuk gencatan senjata sepenuhnya,” ujar Hemedti.

Namun, perang dilaporkan masih terus berlanjut hingga kemarin, tepat sepekan konflik meletus antara kedua belah pihak.

Bentrokan sejauh ini telah menewaskan 400 orang, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

3. AS evakuasi diplomatnya via Djibouti

Sementara itu, AS berfokus untuk mengevakuasi para diplomatnya terlebih dahulu via Teluk Aden di Djibouti. AS memang diketahui memiliki pangkalan militer di sana.

AS juga mengeluarkan peringatan bagi para diplomat dan warganya yang ada di Sudan untuk tidak bepergian sendiri di tengah konflik yang sedang terjadi.

Baca Juga: RSF Klaim Serukan Gencatan Senjata, Militer Sudan Menolak 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya