Koridor Bantuan ke Gaza via Laut Akhirnya Disepakati

Adapun melewati pelabuhan Ashdod

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Siprus Constantinos Kombos menjadi tuan rumah pertemuan daring dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Uni Emirat Arab, Inggris, Qatar, Komisioner Uni Eropa, serta Koordinator Senior PBB untuk Kemanusiaan, guna membahas kondisi Gaza.

Pertemuan ini membahas soal memajukan perencanaan pembukaan koridor maritim guna mengirimkan bantuan kemanusiaan tambahan yang sangat dibutuhkan ke Gaza melalui laut.

Para menteri sepakat bahwa tidak ada pengganti untuk jalur darat melalui Mesir dan Yordania serta titik masuk dari Israel ke Gaza untuk pengiriman bantuan dalam skala besar.

Mereka juga sepakat bahwa membuka pelabuhan Ashdod di selatan Palestina, untuk bantuan kemanusiaan akan menjadi pelengkap yang disambut baik dan signifikan bagi koridor tersebut.

Baca Juga: Terima Menlu Selandia Baru, Retno Singgung soal Gaza

1. Konsultasi bersama sangat diperlukan

Para menteri berkomitmen untuk melanjutkan keterlibatan mereka, dan mengirim pejabat senior ke Republik Siprus pekan ini, untuk mendiskusikan lebih mendalam mengenai aktivasi koridor lebih lanjut, termasuk upaya perencanaan militer AS untuk mendirikan dermaga sementara yang mampu menerima bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar.

Pejabat-pejabat senior juga akan melakukan konsultasi tentang kemungkinan membentuk dana bersama untuk mendukung koridor maritim, dan mengkoordinasikan kontribusi dalam bentuk barang dan keuangan yang berkelanjutan.

2. Koridor kemanusiaan ini akan dibuka secepat mungkin

Koridor Bantuan ke Gaza via Laut Akhirnya DisepakatiMenteri Luar Negeri AS Antony Blinken. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sementara itu, Menlu AS Antony Blinken mengatakan bahwa koordinasi ini juga didiskusikan dengan Israel, di waktu yang terpisah.

“Jika sudah terbentuk, koridor ini akan memungkinkan pendistribusian hingga dua juta bantuan makanan setiap hari serta obat-obatan, air bersih, dan pasokan bantuan kemanusiaan penting lainnya.  Jerman, Yunani, Italia, Belanda, dan Kanada juga mendukung upaya ini,” ungkap Blinken.

Menurutnya, koridor akan diupayakan untuk segera dibuka secepat mungkin. Koridor ini adalah penambahan jalur, bukan pengganti jalur darat untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

“Khususnya, jalur darat tetap menjadi cara paling penting untuk membawa bantuan masuk dan kemudian diberikan kepada orang-orang yang membutuhkannya.  Namun, ini akan membantu menutup kesenjangan yang ada, dan ini merupakan bagian dari strategi kami untuk memastikan bahwa kami melakukan segala cara yang memungkinkan untuk meningkatkan bantuan bagi mereka yang membutuhkannya, melalui darat, laut, dan udara,” tutur Blinken.

Baca Juga: Siprus Bakal Kirim Kapal Bantuan Lagi ke Gaza

3. Korban tewas terus bertambah di Gaza

Koridor Bantuan ke Gaza via Laut Akhirnya DisepakatiPuluhan ribu infrastruktur hancur sejak serangan brutal Israel yang membombardir wilayah Palestina pada 7 Oktober 2023. (twitter.com/UNRWA)

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza merilis jumlah korban tewas di Gaza mencapai 31.184 orang per Senin kemarin. Sementara korban terluka mencapai 72.889 orang.

Sekitar 72 persen korban merupakan anak-anak dan perempuan. Dalam 24 jam terakhir, serangan Israel juga menewaskan 72 orang dan melukai 129 orang.

Baca Juga: Dukungan Internasional untuk Israel Menurun Imbas Konflik Gaza

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya