Ledakan di Kota Taganrog Rusia, 15 Orang Terluka

Ledakan ini berasal dari rudal Ukraina yang dicegat Rusia

Jakarta, IDN Times - Setidaknya 15 orang terluka akibat ledakan di Kota Taganrog, Rusia, yang diklaim berasal dari serangan dua rudal Ukraina. Kota ini memang terletak di perbatasan dengan Ukraina.

Taganrong juga menjadi sasaran serangan dan penembakan drone beberapa kali sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu. Namun, tidak pernah menjadi sasaran rudal.

“Pertahanan udara Rusia mendeteksi rudal Ukraina dan mencegatnya di udara. Puing-puing rudal Ukraina jatuh di wilayah Taganrog,” sebut Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari Moscow Times, Sabtu (29/7/2023).

1. Rudal pertama menyasar permukiman

Kemenhan Rusia juga mengatakan bahwa rudal pertama yang berjenis S-00 ini awalnya akan menyasar permukiman di Taganrog. Tak lama kemudian, rudal kedua berhasil ditembak jatuh di dekat kota Azov, dan puing-puingnya jatuh di daerah tak berpenghuni.

Sementara itu, 15 orang yang terluka ini dipastikan hanya luka ringan akibat pecahan rudal yang meledak di sebuah kafe di dekat Taman Chekov di pusat kota Taganrog.

“Tim penyelamat sudah dikerahkan ke tempat kejadian. Tidak ada korban jiwa,” kata Gubernur Rostov, Vasily Golubev.

Baca Juga: Keluarkan Surat Penangkapan Putin, Tomoko Akane Jadi Buron Rusia

2. Satu museum rusak akibat ledakan

Golubev juga mengatakan, akibat ledakan dari rudal tersebut, Museum Seni Taganrong, yang terletak beberapa ratus meter dari kafe, juga rusak.

“Dinding museum, atap dan bangunan luar sudah hancur. Jendela dari apartemen lantai tiga di dekatnya juga rusak,” tuturnya.

Taganrog terletak di pantai Laut Azov dan sekitar 40 kilometer dari perbatasan Ukraina. Kota terletak di jalan menuju kota pelabuhan Mariupol. yang kini juga sudah hancur akibat peperangan.

3. AS beri bantuan Rp6 T untuk militer Ukraina

Amerika Serikat (AS) mengumumkan tambahan bantuan kepada Ukraina senilai 400 juta dolar (sekitar Rp6 triliun) pada Selasa (25/7/2023) kemarin. Bantuan diberikan saat serangan balik Ukraina dinilai berjalan lambat. 

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, menyebut bantuan itu bertujuan memperkuat pasukan Ukraina di medan perang. Bantuan, yang termasuk amunisi pesawat udara, pesawat nirawak, dan peralatan pengintai, juga untuk membantu pasukan Kiev merebut kembali wilayahnya yang telah dikuasai Rusia.

Baca Juga: Ceko Tuntut Rusia Rp36 Miliar atas Penggunaan Properti Ilegal

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya