Luang Prabang Laos Jadi Tuan Rumah ASEAN Ministerial Meeting

Menlu Retno Marsudi dijadwalkan hadir

Jakarta, IDN Times - Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN perdana di bawah keketuaan Laos, bakal digelar di Luang Prabang, 28-29 Januari 2024. Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi juga dipastikan bakal hadir dalam pertemuan ini.

Dikutip dari laman resmi ASEAN, Sabtu (27/1/2024), Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn juga dipastikan bakal datang. 

Laos sendiri menerima palu keketuaan dari Indonesia pada September 2023 lalu, mengambil tema ASEAN: Enhancing Connectivity and Resilience, untuk keketuaan tahun ini.

Baca Juga: Jumlah dan Pendapatan IPO Indonesia Paling Besar di ASEAN selama 2023

1. Laos sudah tunjuk utusan khusus untuk konflik Myanmar

Sementara itu, Laos telah menunjuk seorang diplomat veteran sebagai utusan khusus ASEAN untuk Myanmar. Laos sendiri menjabat sebagai Ketua ASEAN 2024, setelah menerima palu keketuaan dari Indonesia.

Ialah Alounkeo Kittikhoun, sebagai utusan khusus ASEAN untuk Myanmar. Ia ditunjuk oleh Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith. Kittikhoun sudah mulai bertugas per 1 Januari 2024 kemarin.

2. Laos serius tangani konflik Myanmar

Laos menyatakan serius untuk menangani konflik Myanmar dan melanjutkan apa yang sudah dilakukan ketua-ketua sebelumnya yakni Indonesia, Kamboja, dan Brunei.

Laos akan menjunjung tinggi komitmen ASEAN membantu Myanmar dalam menemukan solusi politik dan inklusif.

Baca Juga: Menlu ASEAN dan Uni Eropa Bakal Bertemu di Brussels

3. ASEAN tetap pegang teguh Lima Poin Konsensus

Luang Prabang Laos Jadi Tuan Rumah ASEAN Ministerial MeetingSekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, mengatakan, ASEAN bakal tetap konsisten memegang Lima Poin Konsensus (5PC) untuk mengatasi konflik Myanmar yang tak kunjung rampung hingga sekarang.

“Kita harus membuat kemajuan berdasarkan prinsip Lima Poin Konsensus. Kedua, kita harus mendorong agar kekerasan di sana dihentikan dan tentu saja membantu masyarakat Myanmar,” kata Kao, ketika ditemui di Sekretariat ASEAN, Jakarta, pekan lalu.

Konflik Myanmar masih menjadi salah satu batu sandungan di ASEAN. Krisis ini dimulai ketika kudeta pecah pada 1 Februari 2021 lalu di mana militer Myanmar menggulingkan Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Laos Tunjuk Utusan Khusus Bantu Selesaikan Isu Myanmar

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya