Malaysia Dapat 'Setoran' Kabut Asap dari Indonesia

Hal yang sama pernah terjadi beberapa tahun lalu

Jakarta, IDN Times - Malaysia mendapat 'setoran' kabut asap dari Indonesia yang diduga berasal dari kebakaran hutan di Kalimantan.

Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Hidup Malaysia, Wan Abdul Latiff Wan Jaffar, mengatakan kebakaran hutan tersebut memperburuk polusi udara di bagian barat negara tersebut dan di Sarawak, dekat Kalimantan.

"Kualitas udara secara keseluruhan di negara ini menunjukkan penurunan,” kata Jaffar, dikutip dari South China Morning Post, Senin (2/10/2023).

Baca Juga: Kabut Asap Makin Parah, Jam Belajar Siswa Hanya Dipangkas 10 Menit

1. Asap berasal dari Sumatra dan Kalimantan

Jaffar mengungkapkan, kebakaran hutan di Indonesia ini tidak hanya berasal dari Kalimantan tetapi juga di Sumatra.

"Kebakaran hutan ini menyebabkan kabut asap melintasi batas negara," ujar Jaffar.

Baca Juga: Mata Sampai Terasa Perih, Kabut Asap di Banjarmasin Semakin Parah

2. Ada banyak titik kebakaran di Indonesia

Selain itu, Jaffar menyatakan bahwa citra satelit menunjukkan adanya 52 'hotspot' kebakaran hutan di Sumatra dan 264 titik di Kalimantan. Laporan ini dirilis oleh ASEAN Specialized Meteorological Centre (ASMC) yang berbasis di Singapura, yang melacak kabut asap yang mempengaruhi Asia Tenggara.

Dalam laporan itu, disebutkan pula bahwa 12 wilayah di Semenanjung Malaysia mencatatkan tingkat Indeks Pencemaran Udara yang tidak sehat di atas 100 pada pukul 20.00 waktu setempat, pada hari Jumat, dan tingkat tertinggi 155 tercatat di wilayah Kuala Lumpur.

3. Jakarta sempat jadi kota dengan polusi terburuk sedunia

Malaysia Dapat 'Setoran' Kabut Asap dari Indonesiailustrasi polusi udara pekat (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Sementara itu, jagat dunia maya Indonesia kini masih diramaikan dengan tebalnya polusi di ibu kota Jakarta.

Pada 11 Agustus 2023 lalu, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sigit Reliantoro, mengatakan ada beberapa faktor penyebab kualitas udara di Jakarta buruk beberapa waktu terakhir ini.

"Kalau dari siklus, Juni, Juli, Agustus itu selalu terjadi peningkatan pencemaran di Jakarta, karena dipengaruhi oleh udara dari timur yang kering," ujar Sigit dalam konferensi pers di gedung KLHK, bulan lalu.

Baca Juga: WHO Ingatkan Bahaya Asap Rokok Bisa Picu Stunting pada Anak

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya