Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro Dilarang Berpolitik 8 Tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, dilarang berpolitik selama 8 tahun, atau hingga 2030 mendatang. Hal ini diputuskan oleh Pengadilan Pemilihan Federal Brasil, terkait dengan perilaku Bolsonaro pada pemilu tahun lalu.
Dilansir dari BBC, Sabtu (1/7/2023), Bolsonaro dilarang untuk mencalonkan diri pada pemilihan presiden berikutnya di tahun 2026, serta pemilihan regional pada 2024 dan 2028. Namun, ia bisa mencalonkan diri pada 2030 mendatan.
“Ini adalah pengkhianatan dan saya akan terus bekerja untuk memajukan politik sayap kanan Brasil,” kata Bolsonaro, menanggapi putusan tersebut.
Baca Juga: Menteri Lingkungan Brasil Menyerukan Jair Bolsonaro untuk Diselidiki
1. Aksi Bolsonaro pada pilpres 2022
Saat pilpres tahun lalu, Bolsonaro diketahui memanggil para duta besar dan diplomat asing. Dia marah atas klaim tak berdasar soal sistem pemungutan suara elektronik di Brasil.
Namun, ia berdalih bahwa ia hanya menjelaskan bagaimana proses pemilu Brasil dan tidak mengkritik atau menyerang sistem pemilu.
Meski saat ini Brasil sudah dipimpin Lula Da Silva, Bolsonaro tidak pernah secara terbuka mengakui kekalahannya. Bahkan ia sempat kabur ke Florida, Amerika Serikat, dua hari sebelum Lula dilantik jadi presiden.
Editor’s picks
Baca Juga: Mahkamah Agung Curigai Bolsonaro Dalang Kerusuhan di Brasil
2. Pendukung Bolsonaro menyerbu Kongres Brasil
Dengan kekalahan Bolsonaro tahun lalu, pendukungnya yang menolak hasil pilpres lantas menyerbu Kongres Brasil, Gedung Mahkamah Agung, dan Istana Presiden Brasil pada 8 Januari 2023.
Keputusan pengadilan Brasil ini diprediksi bakal memengaruhi politik Brasil ke depannya, terlebih karena Bolsonaro tak bisa maju di pilpres 2026.
Baca Juga: Massa Bolsonaro Tuai Kecaman Dunia Usai Duduki Istana Presiden
3. Banyak kasus menjerat Bolsonaro
Selain kasus perilaku tak sopan saat pilpres ini, Bolsonaro juga dijerat dakwaan atas berbagai kasus saat ia masih memerintah Brasil.
Adapun dakwaan terhadap Bolsonaro adalah memalsukan sertifikat vaksinasi COVID-19, percobaan impor ilegal serta penggelapan perhiasan jutaan dolar yang diberikan oleh Arab Saudi.