Menlu ASEAN Gelar Rapat di Jakarta, Kursi Myanmar Kosong
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Para Menteri Luar Negeri negara anggota ASEAN telah bertemu di Jakarta, pada 27 Oktober 2022 lalu untuk membahas solusi dan rekomendasi guna menyelesaikan krisis politik Myanmar.
Pertemuan ini digelar di Sekretariat ASEAN, Jakarta tanpa dihadiri perwakilan dari Myanmar. ASEAN sepakat menolak jika Myanmar diwakili oleh junta militer.
Baca Juga: Tidak Pernah Ada Bahasan Mendepak Myanmar dari Keanggotaan ASEAN
1. Junta dilarang hadiri pertemuan ASEAN sejak tahun lalu
Dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (29/10/2022), perwakilan dari junta militer Myanmar dilarang menghadiri pertemuan ASEAN hingga KTT ASEAN bulan November mendatang. Situasi ini telah berlangsung sejak tahun lalu.
Kamboja, yang memegang keketuaan ASEAN tahun ini mengatakan, pertemuan tersebut bertujuan untuk menggodok beberapa rekomendasi untuk mendorong proses perdamaian Myanmar jelang KTT ASEAN.
Myanmar sebenarnya telah diundang untuk datang ke Jakarta dengan syarat bukan dari junta militer. Namun junta tidak menyetujuinya.
Baca Juga: ASEAN Kecewa Junta Myanmar Abaikan Lima Poin Konsensus
2. Indonesia minta junta segera hentikan kekerasan
Editor’s picks
Secara khusus, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, meminta junta militer untuk menghentikan kekerasan. Pernyataan ini merujuk pada serangan udara junta terhadap konser di negara bagian Kachin, pekan lalu.
Menlu Retno juga menyampaikan duka cita dan simpati kepada para korban dan keluarganya akibat serangan ini. Setidaknya, 60 orang dilaporkan tewas dan 100 lainnya terluka.
“Tindakan kekerasan sekali lagi harus segera dihentikan. Indonesia menyampaikan agar pesan inilah yang harus segera disampaikan kepada Tatmadaw,” tegas Menlu Retno.
“Tanpa penghentian kekerasan, tidak akan tercipta conducive condition untuk penyelesaian krisis politik ini,” lanjut dia.
Baca Juga: Menlu Retno dan Menlu China Bahas Penguatan Kerja Sama ASEAN
3. Situasi Myanmar semakin buruk
Salah satu yang diungkapkan oleh para Menlu ASEAN dalam pertemuan dua hari lalu adalah kekecewaan karena tidak ada implementasi dari Lima Poin Konsensus untuk memulihkan situasi di Myanmar.
"Sangat jelas kekhawatiran ini dan bahkan beberapa negara menyampaikan rasa frustrasinya terhadap tidak adanya kemajuan ini," kata Menlu Retno, di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Kamis (27/10/2022).
"Alih-alih ada kemajuan, situasi bahkan dikatakan memburuk. Bahasa yang dipakai oleh Chair adalah deteriorating and worsening dan ini merupakan refleksi dari apa yang disampaikan oleh para Menlu ASEAN," ucapnya.
Baca Juga: Menlu Retno soal Dinamika Indo-Pasifik: ASEAN Punya Peran Penting