Menlu Retno Ungkap 4 Proyek Indonesia untuk Papua Nugini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Papua Nugini Justin Tkatchenko, hari ini. Cukup bersejarah lantaran keduanya bertemu di Jayapura, perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini.
“Kami berbagi ikatan budaya yang kuat. Kami juga memiliki komitmen yang kuat untuk menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara lain. Yang terpenting, kami memiliki komitmen yang sama bahwa hubungan kita harus saling menguntungkan dan membawa kesejahteraan bagi kedua rakyat kita, termasuk masyarakat yang tinggal di perbatasan negara kita,” kata Retno, dalam pernyataan persnya, Rabu (8/5/2024).
Keduanya membahas sejumlah isu, antara lain politik keamanan, ekonomi, pembangunan serta kerja sama di kawasan Pasifik.
Baca Juga: Menlu Retno Dorong Pengakuan terhadap Negara Palestina
1. Indonesia kerja sama 4 proyek dengan Papua Nugini
Retno memaparkan, tahun ini Indonesia menyiapkan empat proyek untuk dikerjasamakan dengan Papua Nugini.
“Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara Pasifik, termasuk Papua Nugini, terutama kerja sama pembangunan,” ucap Retno.
Adapun proyek tersebut adalah bantuan modernisasi Rumah Sakit Port Moresby yang bakal segera dimulai, revitalisasi beberapa infrastruktur publik termasuk SD Wutung yang terletak di titik perbatasan SkouwWutung.
Editor’s picks
“Lalu ada beasiswa untuk pelajar dan PNS Papua Nugini, serta Indonesia juga akan menyambut para diplomat Papua Nugini dan negara Pasifik lainnya untuk mengikuti pelatihan diplomasi menengah pada Juni ini,” ungkap Retno.
2. Teken perjanjian untuk kerja sama pembangunan
Untuk mendukung kerja sama dan proyek-proyek tersebut, Retno dan Tkatchenko juga telah meneken dua perjanjian kerja sama.
Dua perjanjian tersebut adalah Perjanjian Kerangka Kerja Pengembangan Kerja Sama Teknis dan Perjanjian untuk Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Bagi Diplomat Karier Menengah dari negara-negara MSG.
3. Volum perdagangan dua negara meningkat
Sementara itu, di bidang ekonomi, Retno dan Tkatchenko menyambut adanya pertumbuhan volume perdagangan yang mencapai 247,6 juta dolar AS tahun lalu.
“Kami berdua sepakat bahwa angka ini bisa semakin meningkat, mengingat potensi kita yang sangat besar. Indonesia menegaskan kembali komitmen kami untuk memulai studi kelayakan bersama soal Perjanjian Perdagangan Preferensial atau PTA dan instalasi awal infrastruktur jaringan listrik yang dilakukan PLN di Wutung,” kata Retno.