Menlu RI Tekankan Penguatan Kerja Sama Pangan ASEAN-India
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengharapkan ada penguatan kerja sama ketahanan pangan antara ASEAN dan India. Hal ini diungkapkan Retno ketika berbicara di pertemuan Menlu ASEAN dan India hari ini.
“Kita tahu pertumbuhan penduduk ASEAN dan India semakin bergantung dengan ketahanan pangan. Oleh karena itu, kita perlu menginvestasikan upaya untuk menjamin ketersediaan pangan, aksesibilitas dan keterjangkauan pada saat krisis,” kata Retno, di Jakarta, Kamis (13/7/2023).
“Kerja sama kita harus fokus pada pembentukan rantai pasokan pangan yang berkelanjutan melalui perdagangan tanpa hambatan, dialog dan kebijakan pemerintah yang transparan,” ungkap dia.
Baca Juga: Menlu RI Terima Menlu Vanuatu, Bakal Buka Kedubes di Jakarta
1. Indonesia usulkan pertemuan penguatan ketahanan pangan
Retno mengungkapkan bahwa Indonesia mengusulkan adanya Joint Leaders Statement on Strengthening Cooperation on Food Security in Times of Crisis, untuk mengadopsi pertemuan Menlu ASEAN dan India.
“Kami mendorong kolaborasi jangka panjang dalam teknologi pertanian dan sistem penelitian untuk meningkatkan produksi pangan lokal, dan tentu menguntungkan petani,” ucap Retno.
Baca Juga: Tuai Kecaman, Pertemuan LGBT se-ASEAN Batal Digelar di Jakarta
2. Perdamaian dan kemakmuran Indo Pasifik
Kedua, ASEAN mengajak India bersama-sama menciptakan kemakmuran dan perdamaian di kawasan Indo Pasifik.
“Kami menghargai dukungan berkelanjutan India terhadap ASEAN Outlook on the Indo Pacific dan saya mengundang India untuk ambil bagian dalam Forum Indo-Pasifik ASEAN untuk menghasilkan kerja sama yang konkret,” tutur Retno.
3. Libatkan PIF dan IORA
Dalam upaya menjaga kemakmuran Indo Pasifik ini, ASEAN menggandeng Pacific Island Forum (PIF) dan IORA untuk sama-sama bekerja.
“Ini berfungsi sebagai ‘blok’ di Samudra Hindia dan Pasifik untuk arsitektur regional yang lebih inklusif,” ucap Retno.