Militer AS Berangkat ke Gaza untuk Bangun Pelabuhan Sementara

Pelabuhan ini untuk memasukkan bantuan kemanusiaan

Jakarta, IDN Times - Empat kapal Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) berangkat dari pangkalan di Virginia, Selasa kemarin. Kapal ini membawa 100 tentara dan peralatan yang dibutuhkan untuk membangun pelabuhan sementara di pantai Gaza.

Pelabuhan ini nantinya akan digunakan untuk kapal-kapal yang membawa bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza.

Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (13/3/2024), pelabuhan ini akan terdiri dari anjungan lepas pantai untuk memindahkan bantuan dari kapal yang lebih besar ke kapal yang lebih kecil serta sebuah dermaga untuk membawanya ke darat.

1. Tak perlu izin dari Israel

Militer AS Berangkat ke Gaza untuk Bangun Pelabuhan SementaraPresiden AS Joe Biden (Twitter.com/President Biden)

Presiden AS Joe Biden mengumumkan hal ini pada 8 Maret 2024 lalu, di mana ia menegaskan bahwa kemanusiaan tidak bisa dinomorduakan. Sebelumnya, salah satu pejabat Gedung Putih mengonfirmasi bahwa pembangunan pelabuhan sementara ini tidak perlu izin dari Israel.

"Malam ini, saya mengarahkan militer AS untuk mendirikan pelabuhan dan dermaga sementara di pantai Gaza untuk menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan. Kepada Israel, saya katakan bahwa bantuan kemanusiaan tidak bisa dinomorduakan. Melindungi dan menyelamatkan nyawa tak berdosa adalah prioritas," kata Biden di akun X @POTUS.

Baca Juga: Hamas Desak Warga Gaza Tolak Tawaran Jadi Mitra Israel 

2. Belum ada kesepakatan gencatan senjata di Gaza

Militer AS Berangkat ke Gaza untuk Bangun Pelabuhan SementaraIlustrasi Penduduk di Gaza (Unsplash.com/@hosien)

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera Israel masih belum tercapai.

“Kami belum mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza, namun kami tetap berharap,” kata Ansari.

“Kami tidak melihat kedua belah pihak sepakat dalam membahas upaya penyelesaian perselisihan yang ada saat ini terutama soal implementasi kesepakatan,” tutur dia.

3. Semua pihak berupaya keras

Militer AS Berangkat ke Gaza untuk Bangun Pelabuhan SementaraPendistribusian bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza di tengah konflik Hamas dan Israel. (twitter.com/@UNRWA)

Ansari menegaskan bahwa semua pihak yang terlibat berupaya keras agar gencatan senjata tercapai pada bulan Ramadan ini.

“Tapi kami tidak bisa menawarkan batas waktu apapun untuk emncapai kesepakatan dan situasinya masih sangat rumit di lapangan,” ucap dia.

Ansari mengatakan bahwa Qatar sedang berupaya untuk melakukan gencatan senjata permanen di Gaza, bukan gencatan senjata sementara. Sebaliknya, gencatan senjata apapun harus bersifat sementara dan tujuan mereka tetap untuk menghancurkan Hamas dan membebaskan semua sandera.

Baca Juga: Biden Ogah Ngobrol dengan Netanyahu, AS-Israel Renggang?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya