Netanyahu Tolak Usulan Hamas Setop Agresi di Gaza

Netanyahu juga tolak pembentukan negara Palestina

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menolak usulan pejuang Hamas Palestina untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, yang hampir memasuki bulan keempat.

“Sebagai imbalan atas pembebasan sandera kami, Hamas menuntut diakhirinya perang, penarikan pasukan kami dari Gaza dan membiarkan Hamas tetap utuh. Saya langsung menolak syarat para monster itu,” kata Netanyahu, dikutip dari VOA, Senin (22/1/2024).

Baca Juga: Menlu Retno Hadiri Debat Terbuka DK PBB Bahas Gaza

1. Hamas akui bertanggung jawab pada serangan 7 Oktober di Israel

Netanyahu Tolak Usulan Hamas Setop Agresi di GazaBrigade Al-Qassam sayap militer Hamas (dok.idf.il/The Israel Defense Forces)

Baca Juga: UEA Peringatkan AS: Jangan Tunda Wujudkan Perdamaian di Gaza

Sebelumnya, Hamas sempat mengakui bahwa mereka memang menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 lalu dan menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.

Namun, mereka mengklaim langkah tersebut diperlukan untuk melawan pendudukan Israel di wilayah Palestina dan merupakan cara untuk menjamin pembebasan tahanan Palestina.

2. Netanyahu akui ada tekanan internasional soal Gaza

Netanyahu Tolak Usulan Hamas Setop Agresi di GazaPerdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (x.com/netanyahu)

Sementara itu, Netanyahu mengaku bahwa memang ada tekanan internasional dan internal ke pemerintahannya untuk segera menyetujui pembentukan negara Palestina. Namun hal ini juga ditolak olehnya.

“Pembentukan negara Palestina akan menimbulkan bahaya yang nyata bagi Israel,” kata Netanyahu.

3. Jumlah korban di Gaza terus bertambah

Netanyahu Tolak Usulan Hamas Setop Agresi di GazaGedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (Dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Sementara itu, jumlah korban tewas di Jalur Gaza terus bertambah. Hingga kini, korban tewas mencapai 25.205 orang dan 62 ribu orang terluka.

Warga Palestina juga terpaksa berjalan ke perbatasan Rafah untuk mengungsi. Mereka juga mengalami pemadaman komunikasi dalam sepekan terakhir.

 

Baca Juga: Perang Israel-Hamas di Gaza Tewaskan Lebih dari 25 Ribu Nyawa

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya