Pakistan Diminta Buka Perbatasan India untuk Permudah Bantuan

Pakistan dilanda banjir bandang

Jakarta, IDN Times - Badan-badan bantuan internasional kini sedang berjuang untuk membantu ratusan ribu warga Pakistan yang terlantar akibat bencana banjir bandang. Badan-badan bantuan ini telah meminta pelonggaran pembatasan impor makanan dari India, rival Pakistan.

Badai Monsoon yang luar biasa lebat telah menyebabkan banjir bandang di Pakistan dan menewaskan lebih dari 1.000 orang serta menenggelamkan sepertiga dari negara itu.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah meminta 160 juta dolar Amerika untuk membantu Pakistan mengatasi bencana tersebut.

Baca Juga: Pakistan Catat Kerugian Rp148,3 Triliun Imbas Banjir Bandang

1. Pakistan sedang mempertimbangkan buka perbatasan India

Pakistan Diminta Buka Perbatasan India untuk Permudah Bantuanilustrasi bendera Pakistan dan India (scrolldroll.com)

Menteri Keuangan Pakistan Miftah Ismail mengatakan Pakistan sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan perbatasan dengan India yang sebagian besar ditutup. Pelonggaran perbatasan ini untuk memudahkan pasokan bantuan makanan.

“Beberapa badan internasional meminta pemerintah untuk mengizinkan mereka membawa makanan dari India melalui perbatasan darat,” kata Ismail, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (1/9/2022).

Pemerintah akan memutuskan apakah nanti akan mengizinkan bantuan itu masuk berdasarkan kondisi dan setelah berkonsultasi dengan mitra dan pemangku kepentingan utama.

Hingga saat ini memang sangat sedikit kerja sama perdagangan yang terjadi antara Pakistan dan India karena kedua negara ini juga memiliki konflik.

Baca Juga: Terdampak Banjir, Warga Pakistan Tulis Surat Minta Bantuan 

2. Banjir akibat hujan terus-terusan sejak Juni 2022

Banjir yang terjadi saat ini adalah akibat hujan yang terus-terusan datang sejak Juni 2022. Setidaknya 1.136 orang telah dilaporkan meninggal, termasuk anak-anak.

Hujan musim panas yang terus mendera Pakstian ini adalah yang paling deras selama satu dekade terakhir. Pemerintah Pakistan menyalahkan perubahan iklim atas bencana yang menimpa mereka.

“Sepertiga Pakistan terendam air saat ini dan kita butuh air bersih,” kata Menteri Perubahan Iklim Pakistan, Sherry Rehman.

3. Pesawat kargo dari Turki dan UEA telah tiba

Selain bantuan yang masih diusahakan melalui perjalanan darat, bantuan internasional dari Turki dan Uni Emirat Arab telah sampai di Pakistan melalui jalur udara.

Pesawat kargo dari dua negara ini telah tiba pada Minggu (28/8/2022) kemarin dan berisi tenda, makanan serta keperluan sehari-hari. Selanjutnya, bantuan tersebut akan didistribusikan dengan truk ke berbagai daerah terdampak.

Baca Juga: Taliban Tuduh Pakistan Izinkan Drone AS Terobos Udara Afghanistan 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya