Palestina: Hak Bela Diri Israel Hanya Alasan untuk Membunuh

Palestina kritik negara-negara yang membela Israel

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Otoritas Palestina untuk PBB sekaligus Pengamat Tetap Palestina, Riyad Mansour, mengkritik negara-negara yang menyebut Israel berhak membela diri dalam menghadapi serangan Hamas.

Jalur Gaza kini semakin mencekam. Hampir 500 warga Palestina tewas dan ribuan orang terluka. Sementara itu, 73 ribu warga Palestina terpaksa mengungsi dari Gaza.

“Kami tahu betul bahwa pesan soal Israel berhak membela diri ditafsirkan oleh Israel sebagai izin untuk membunuh,” kata Mansour di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat (AS), dikutip dari Wafa Agency, Selasa (10/10/2023).

“Masyarakat kami telah mengalami ini dari tahun ke tahun. Kami datang ke DK PBB untuk memperingatkan konsekuensi impunitas Israel dan kelambanan komunitas internasional,” ucap Mansour lagi.

1. Palestina pertanyakan perlindungan internasional

Mansour kemudian mempertanyakan di mana pergerakan komunitas internasional saat ini, ketika Israel melanggar hukum internasional dan menyerang warga sipil.

“Bukankah nyawa warga Palestina layak diselamatkan? Warga sipil Palestina yang tewas, anak-anak yang tewas di wilayah pendudukan harusnya bisa diselamatkan. Bukankah itu merupakan kewajiban moral dan hukum serta kontribusi terhadap perdamaian?” tutur Mansour.

“Kita perlu berpikir soal logika apa yang ingin kita terapkan di sini. Jika ini soal balas dendam, maka banyak warga Palestina yang merasa mereka harus membalas dendam. Jika ini adalah soal perdamaian, maka jalan menuju perdamaian bukan melalui penindasan dan pendudukan yang semakin mengajar, melainkan dengan mengakhirinya,” sambungnya.

Baca Juga: Rusia: Pembentukan Negara Palestina Solusi Hentikan Konflik

2. Warga Palestina mengungsi ke fasilitas UNRWA

Setelah serangan mendadak Hamas, keluarga-keluarga di Gaza mengungsi ke sekolahan yang dikelola UNRWA.

Peristiwa ini bukanlah pertama kalinya warga Palestina, mengungsi di sekolah-sekolah UNRWA akibat serangan Israel. Beberapa tahun terkahir, warga Gaza juga mencari perlindungan di fasilitas tersebut di tengah pengeboman dan serangan lainnya.

Juru Bicara Misi PBB untuk UNRWA, Adnan Abu Hasna, mengatakan bahwa orang-orang mulai berdatangan dari seluruh Jalur Gaza karena wilayah tersebut mengalami serangan udara.

3. RS Indonesia juga terima korban terluka dan tewas

Palestina: Hak Bela Diri Israel Hanya Alasan untuk MembunuhRS Indonesia di Jalur Gaza. (Dok. Tim MER-C Indonesia)

Sementara itu, dengan makin berkobarnya perang di Gaza, Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza pun terus menerus melayani korban terluka dan menerima jasad korban tewas.

Dikutip dari akun X @mercindonesia, relawan MER-C Indonesia di Gaza melaporkan hingga Senin, RS Indonesia telah menangani sedikitnya 66 korban tewas dan 444 korban luka.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina merilis jumlah korban serangan Israel di seluruh Jalur Gaza terus bertambah. Adapun korban jiwa saat ini mencapai 493 orang dan korban luka-luka mencapai 2.751 orang.

Baca Juga: Indonesia Minta WNI Segera Tinggalkan Palestina dan Israel

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya