Palestina Kutuk Kunjungan Menteri Israel ke Al-Aqsa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Palestina mengutuk keras kunjungan Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben-Gvir, ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur. Terlebih, dia mengklaim bahwa kompleks Al-Aqsa adalah milik Israel.
Ben-Gvir bahkan mengucapkan Temple Mount, yang ada di dalam kompleks Al-Aqsa, adalah tempat paling penting bagi warga Israel.
“Kepolisian bekerja dengan baik dan kembali mengingatkan siapa yang berkuasa di Yerusalem. Hamas tidak akan menakuti kami,” kata Ben-Gvir, ketika mengunjungi kompleks Al-Aqsa, dikutip Middle East Monitor, Senin (22/5/2023).
1. Menyerukan masyarakat internasional untuk mempertahankan status quo
Juru bicara pemerintah Palestina Nabil Abu Rudeineh meminta masyarakat internasional untuk mempertahankan status quo kompleks Al-Aqsa.
“Setiap kerusakan Masjid Al-Aqsa adalah ‘api’ yang membakar kondisi terkini dan menyeret kawasan suci tersebut ke dalam perang agama dengan konsekuensi yang tidak diinginkan,” ujar Nabil.
Palestina juga mendesak Amerika Serikat (AS) untuk mendesak Israel menghentikan kunjungan kontroversial ke Al-Aqsa.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Sayap Kanan Serang Masjid Al-Aqsa
2. Israel mengizinkan Yahudi ke Al-Aqsa kecuali Jumat dan Sabtu
Editor’s picks
Sementara itu, sejak 2003, Israel telah mengizinkan pemukim Yahudi memasuki kompleks tersebut hampir setiap hari, kecuali hari Jumat dan Sabtu.
Bagi umat Islam, Al-Aqsa adalah situs suci ketiga bagi mereka, setelah Mekkah dan Madinah. Sementara umat Yahudi menyebut kompleks tersebut adalah Temple Mount, situs kuil Yahudi kuno yang dihormati.
Selain Islam dan Yahudi, agama Kristen juga menganggap kompleks tersebut sebagai situs suci mereka.
3. Status quo tidak memperbolehkan Yahudi beribadah di kompleks Al-Aqsa
Status quo yang selama ini digaungkan mengatur agar hanya umat Islam yang boleh beribadah di Al-Aqsa. Untuk umat Yahudi, hanya boleh untuk berkunjung, bukan beribadah.
Meski demikian, masih banyak umat Yahudi yang melanggar status quo tersebut. Hal ini menimbulkan bentrokan antara pasukan Israel dan warga Palestina.
Israel sendiri menduduki Yerusalem Timur, tempat di mana Al-Aqsa berdiri, selama perang Arab-Israel 1967. Israel lantas mencaplok keseluruhan kota dan belum ada penyelesaian hingga sekarang.
Baca Juga: Mengapa Al-Aqsa Jadi Rebutan? Ini Alasannya