PBB Tak Tahu Rencana Rusia Kirim Gandum Gratis ke Afrika

Rusia menjanjikan kirim 50 ribu ton biji-bijian

Jakarta, IDN Times - Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa atau World Food Progamme (WFP) mengatakan belum ada tawaran dari Rusia terkait pengiriman biji-bijian dan gandum gratis ke Afrika, paska Moskow keluar dari perjanjian Laut Hitam yang memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina aman terlaksana.

Biji-bijian Ukraina ini merupakan sumber bantuan pangan utama ke PBB. Hampir 33 juta ton biji-bijian diekspor oleh Ukraina berdasarkan kesepakatan tersebut dengan tujuan memerangi krisis global yang memburuk akibat invasi Rusia ke Ukraina.

“Sejauh ini kami belum membicarakan soal biji-bijian gratis. Kami belum diberitahu soal diskusi rencana semacam itu,” kata Wakil Kepala WFP, Carl Skau, dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (29/7/2023).

1. Kesepakatan Laut Hitam penting karena jalur yang dekat

PBB Tak Tahu Rencana Rusia Kirim Gandum Gratis ke AfrikaIlustrasi - Biji-biji gandum ditempatkan di atas bendera Ukraina dan Rusia. (ANTARA/Reuters/Dado Ruvic/as)

Skau mengatakan, untuk operasi PBB sendiri, pengiriman biji-bijian dari Ukraina melewati Laut Hitam ini adalah yang paling tepat. Jika pengiriman diharuskan melewati jalur lain, akan lebih mahal dan lebih lama.

“Salah satu alasan mengapa Ukraina menjadi sumber penting bagi kami adalah lokasinya yang berdekatan dengan sejumlah tempat operasi kami,” tutur Skau.

Di bawah kesepakatan Laut Hitam ini, WFP membeli dan mengirimkan 725 ribu ton biji-bijian ke Afghanistan, Djibouti, Ethiopia, Kenya, Somalia, Sudan dan Yaman, dalam setahun terakhir.

Kesepakatan ini juga memungkinkan WFP mendapatkan 80 persen dari pembelian biji-bijian gandum tahun ini dari Ukraina, naik 50 persen dari 2021 dan 2022.

Baca Juga: Ledakan di Kota Taganrog Rusia, 15 Orang Terluka

2. Putin janjikan 50 ribu ton biji-bijian gratis untuk Afrika

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menjanjikan bantuan biji-bijian gratis ke negara-negara Afrika, saat berpidato di KTT Rusia-Afrika di St. Petersburg, kemarin.

"Kami akan siap untuk menyediakan Burkina Faso, Zimbabwe, Mali, Somalia, Republik Afrika Tengah dan Eritrea masing-masing 25-50 ribu ton biji-bijian gratis dalam tiga sampai empat bulan ke depan," kata Putin, yang disambut tepuk tangan para hadirin.

Putin mengatakan, negaranya pada tahun lalu telah mengekspor 60 juta ton biji-bijian, yang 48 juta di antaranya adalah gandum.

3. Ekspor pupuk Rusia terhambat sanksi Barat

PBB Tak Tahu Rencana Rusia Kirim Gandum Gratis ke AfrikaPeta Laut Hitam (Wikipedia.org/NormanEinstein)

Penarikan diri Rusia dari kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina dan pengeboman pelabuhan sungai Danube yang digunakan Ukraina sebagai rute ekspor, telah mendorong kenaikan harga gandum global sekitar 10 persen dalam 10 hari terakhir.

Putin juga menyampaikan, lebih dari 70 persen biji-bijian Ukraina yang diekspor dalam kesepakatan telah dikirim ke negara-negara dengan pendapatan di atas rata-rata. Dia mengkritik langkah tersebut yang mengabaikan negara miskin, seperti Sudan, yang hanya menerima kurang dari 3 persen dari pengiriman.

Dia juga mengatakan, sanksi Barat telah menghambat negaranya memasok pupuk gratis ke negara-negara miskin. Ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia tidak dikenai sanksi Barat, tapi sanksi mengganggu sistem pembayaran, logistik, dan asuransi pengiriman.

Baca Juga: Ukraina Kecam Tindakan Rusia Hentikan Ekspor Gandum: Teroris! 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya