Perang Gaza Meluas, Kemlu Siapkan Rencana Evakuasi WNI di Lebanon
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri RI kini mulai menyiapkan strategi untuk mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Lebanon sehubungan dengan perang Israel dan Hamas yang kian memburuk.
Kondisi ini pun sudah melebar ke wilayah lain, misalnya perbatasan Lebanon dan Israel, di mana pasukan Israel menahan serangan dari Hizbullah.
“Persiapan ini sudah ada, mengingat jumlah WNI di negara tersebut cukup banyak. Dari sisi jumlah, dibanding di Gaza, jumlah WNI di Lebanon ada sekitar 217 orang,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, kepada awak media, beberapa hari lalu di Jakarta.
“Di kantong Pak Judha (Direktur Perlindungan WNI Kemlu) sudah ada strategi jika sewaktu-waktu situasi memburuk,” lanjut dia.
1. Belum ada rencana penarikan pasukan penjaga perdamaian Indonesia dari perbatasan Lebanon
Sementara itu, Retno mengungkapkan, sampai saat ini belum ada rencana menarik pasukan penjaga perdamaian Indonesia di perbatasan Lebanon.
“Belum. Yang akan mengevaluasi itu mandat dari PBB. Sejauh ini belum ada mandat dari PBB terhadap pasukan di Lebanon. Tapi kita terus memonitor pasukan mereka lewat Duta Besar kita di Lebanon,” ucap Retno lagi.
Baca Juga: PBB: 40 Persen Penduduk Jalur Gaza Terancam Kelaparan
Editor’s picks
2. Israel lakukan serangan udara di Lebanon selatan
Belum lama ini, setidaknya 3 orang dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon selatan. Salah satu korban merupakan pejuang Hizbullah. Sebagai balasannya, Hizbullah yang didukung Iran ini gantian menembakkan roket ke arah Israel.
Perbatasan antara Lebanon dan Israel ini menjadi lokasi pertempuran antara dua kubu yakni militer Israel dan Hizbullah. Konflik di perbatasan pun meningkat seiring dengan agresi Israel di Gaza sejak 7 Oktober lalu.
3. Israel berniat usir Hizbullah dari perbatasan
Israel kini berniat untuk mengusir Hizbullah dari perbatasan Lebanon-Israel jika penyerangan dari Hizbullah terus berlanjut. Militer Israel disebut segera bertindak jika Hizbullah tidak berhenti menembaki Israel utara.
“Tugas utama kami adalah memulihkan keamanan dan rasa aman warga Israel di utara dan ini akan memakan waktu,” kata Kepala Staf Umum Letjen Herzi Halevi.
Konflik di Gaza yang masih berlanjut kini diperkirakan bakal terus meluas di sekitarnya, terutama wilayah Timur Tengah.
Baca Juga: Warga Gaza Gunakan Media Sosial untuk Cari Keluarga yang Hilang