Perempuan Iran Demo Sambil Buka Hijab, Pekikkan Matilah Diktator! 

Demonstrasi telah berlangsung 10 hari, 41 orang tewas

Jakarta, IDN Times - Demonstrasi warga Iran atas kematian Mahsa Amini memasuki hari ke-10. Akibat protes berkepanjangan ini, 41 orang dilaporkan telah tewas.

Kelompok Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Norwegia melaporkan, jumlah korban tewas terhitung ada 57 orang. Namun, pemadaman internet yang terjadi di negara tersebut menyulitkan kelompok HAM ini untuk mengonfirmasi data di lapangan.

Protes ini merupakan protes terbesar sejak demonstrasi besar lain diketahui pernah terjadi pada 2019 terkait kenaikan harga bahan bakar minyak.

1. Protes warga Iran masih terus berlangsung hingga malam hari

Perempuan Iran Demo Sambil Buka Hijab, Pekikkan Matilah Diktator! Suasana di sekitar wilayah Teheran, Iran. (Pixabay.com/frank497)

Dilansir dari Guardian, Selasa (27/9/2022), sejumlah foto yang dirilis oleh IHR menunjukkan bahwa para pengunjuk rasa di jalan-jalan utama Teheran meneriakkan ‘matilah diktator!’. Protes ini terus berlanjut hingga malam hari.

Para pengunjuk rasa perempuan bahkan melepas dan membakar hijab mereka sebagai protes atas aturan Iran soal pemakaian hijab hingga menyebabkan Mahsa Amini meninggal.

Untuk membatasi protes warga, pemerintah Iran dilaporkan telah membatasi internet terutama pergerakan di aplikasi WhatsApp, Instagram, dan Skype.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan bahwa pembatasan internet di Teheran ini tidak dapat diterima.

“Ini sikap terang-terangan melanggar kebebasan berekspresi,” kata Borrell.

Baca Juga: Ukraina Turukan Akreditasi Diplomatik dengan Iran, Teheren Siap Balas!

2. Iran panggil Dubes Inggris dan Norwegia

Perempuan Iran Demo Sambil Buka Hijab, Pekikkan Matilah Diktator! Suasana di kota Teheran, Iran. (Pixabay.com/mostafa_meraji)

Selain itu, Iran juga memanggil Duta Besar Inggris dan Norwegia yang berada di Teheran. Iran menuding kedua negara ini mencampuri urusan dalam negeri.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, juga mengkritik dukungan Amerika Serikat untuk para pengunjuk rasa yang menentang aturan Iran.

Protes warga iran juga tidak hanya terjadi di Teheran melainkan di beberapa negara seperti di Yunani, Jerman, Belgia, Turki, Spanyol, Amerika Serikat dan Prancis.

3. Mahsa Amini ditangkap polisi karena hijabnya tak sesuai aturan

Mahsa Amini sebelumnya ditangkap karena tak menggunakan hijab sesuai aturan Iran pada 14 September 2022 lalu pukul 18.30 waktu setempat di Teheran.

Saat tengah berjalan keluar dari stasiun kereta api Haghani bersama dengan saudara lelakinya bernama Kiarash, ia langsung dibekuk aparat.

Mahsa Amini lalu dibawa ke tahanan Vozara dan dijanjikan bakal dibebaskan jika tak mengulang kesalahannya. Kiarash bercerita, bukan cuma Mahsa yang diangkut, namun juga ada seorang perempuan lain yang ikut ditahan.

Kiarash mengaku bahwa ia dan Amini sempat mendapat perlakuan kasar dan kekerasan dari aparat kepolisian Iran.

Baca Juga: AS Longgarkan Sanksi Internet untuk Dukung Demonstran Iran

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya