PM Baru Thailand Resmi Ngantor Usai Direstui Raja

Srettha Thavisin resmi menjalan tugasnya

Jakarta, IDN Times - Srettha Thavisin resmi menjalankan tugasnya sebagai perdana menteri Thailand per 24 Agustus 2023 kemarin. Srettha langsung bertugas setelah mendapatkan restu dari Raja Thailand, Maha Vajilalongkorn.

Sebelumnya, pada pemungutan suara parlemen, Selasa (23/8/2023), Srettha meraup 482 suara, dari total 747 suara di kedua majelis parlemen. Suara yang didapatkan Srettha sudah melampaui ketentuan partai yang menang untuk membentuk pemerintahan.

Di hari pemungutan suara tersebut, mantan PM Thailand, Thaksin Shinawatra kembali ke Bangkok dari pengasingannya di Inggris. Srettha juga diketahui merupakan sosok yang dekat dengan klan Shinawatra.

1. Pendatang baru di dunia politik Thailand

PM Baru Thailand Resmi Ngantor Usai Direstui RajaPerdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin. (dok. Twitter @Thavisin)

Nama Srettha Thavisin memang belum tenar di dunia perpolitikan Thailand. Namun, Srettha merupakan taipan real estate tersohor negara tersebut.

Jebolan Claremont Graduate School, Amerika Serikat (AS) ini bergabung dengan Partai Pheu Thai pada 2023 sebagai kepala penasihat putri Thaksin, Paetongtarn Shinawatra.

Srettha diketahui memimpin Sansiri Thailand, perusahaan real estate terbesar di Thailand. Namun ia mengaku sudah mengundurkan diri sejak April dan memberikan semua sahamnya kepada putrinya.

Srettha juga mengaku telah menjual atau menyerahkan sahamnya ke perusahaan lain.

Baca Juga: 5 Hal Kecil yang Harus Kamu Pahami Sebelum Liburan ke Thailand

2. Disebut dekat dengan keluarga Shinawatra

PM Baru Thailand Resmi Ngantor Usai Direstui RajaEks Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra (kanan) (twitter.com/ThaksinLive)

Keberadaan Srettha di Pheu Thai juga tak lepas dari dugaan bahwa ia memang menjalin hubungan kekerabatan yang dekat dengan keluarga Shinawatra, terutama dengan mantan PM Thailand, Thaksin Shinawatra.

Thaksin sendiri akhirnya pulang ke Bangkok setelah 17 tahun mengasingkan diri di Dubai dan London, hari ini, tepat di hari pemungutan suara parlemen.

Kembalinya politikus Thailand veteran dan mulusnya jalan Srettha ke kursi PM, menguatkan dugaan bahwa Thaksin telah membuat kesepakatan-kesepakatan dengan militer agar partai Pheu Thai bisa membentuk pemerintahan.

3. Fokus merangsang ekonomi Thailand empat tahun ke depan

Dalam sebuah wawancara pada awal 2023, Srettha mengatakan bahwa ia ingin merangsang pertumbuhan ekonomi Thailand serta menjembatani kesenjangan antara si kaya dan si miskin.

Selain itu, Srettha juga dituntut untuk merealisasikan janji-janji Pheu Thai seperti kenaikan 70 persen upah minimum, jaminan pendapatan rumah tangga 20 ribu Baht per bulan serta keuntungan pertanian tiga kali lipat untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi jadi lima persen.

Di sisi lain, Srettha juga diharapkan bisa menyeimbangkan para tokoh konservatif dan militer yang terus mendominasi politik Thailand.

Baca Juga: Bye Dolar AS! RI, Thailand dan Malaysia Sepakat Transaksi Pakai Uang Lokal

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya