Presiden AS Joe Biden Tolak Gencatan Senjata Israel dan Hamas di Gaza
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terang-terangan menolak gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza, Palestina. Menurut Biden, gencatan senjata tidak akan membawa perdamaian.
“Gencatan senjata dalam perang antara Israel dan Hamas tidak akan membawa perdamaian. Selama Hamas berpegang teguh pada ideologinya, gencatan senjata bukanlah perdamaian,” tulis Biden di sebuah artikel opini di The Washington Post, dikutip dari Telegraph, Minggu (19/11/2023).
“Hamas ‘bersembunyi’ di antara warga sipil Palestina. Mereka menggunakan anak-anak dan warga tak berdosa sebagai tameng dan membuat terowongan di bawah rumah sakit, masjid, sekolah, untuk markasnya,” lanjut Biden.
Baca Juga: Solidaritas di Lombok Kumpulkan Donasi Rp1,8 Miliar untuk Palestina
1. Minta Hamas bebaskan sandera
Biden juga menyerukan agar Hamas segera membebaskan sandera yang sudah ditawan sejak 7 Oktober lalu, kala Hamas menyerang Israel.
“Jika Hamas peduli terhadap nyawa warga Palestina, mereka akan membebaskan semua sandera, menyerahkan semua senjata, dan bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober,” kata Biden.
Biden juga mengusulkan agar Otoritas Palestina bisa terus memerintah Gaza dan Tepi Barat, setelah perang selesai, sebagai satu kesatuan, sampai Two State Solution atau solusi dua negara bisa disepakati.
2. Hamas mengaku tidak tahu para sandera ada di mana
Sementara itu, Hamas mengaku bahwa mereka tidak mengetahui keberadaan 240 orang sandera yang mereka tangkap pada 7 Oktober lalu.
“Nasib para tawanan dan kelompok yang menahan mereka, belum diketahui, karena kami kehilangan komunikasi dengan mereka,” ucap Juru Bicara Hamas, Abu Obeida.
Namun, ia tak menyebutkan jumlah pasti dan warga negara mana saja yang mereka sandera.
3. Korban tewas di Gaza sudah mencapai 12 ribu
Kementerian Kesehatan Palestina merilis, jumlah korban tewas di Gaza kini menyentuh angka 12.012 orang dan lebih dari 32.300 orang terluka.
Pasukan Israel hingga saat ini masih menyerang sejumlah fasilitas di Gaza seperti rumah sakit dan kamp pengungsi. Bahkan seluruh rumah sakit di Gaza utara kini sudah tidak beroperasi lantaran tidak ada pasokan BBM yang masuk atas larangan Israel.
Baca Juga: Akhirnya! Israel Setuju BBM Masuk ke Gaza, tapi dalam Jumlah Minimal