Putin Klaim Menang Pemilu Rusia, Raup Suara 85 Persen!

KPU Rusia merilis perolehan suara pemilu 2024

Jakarta, IDN Times - Presiden petahana Rusia, Vladimir Putin mengeklaim kemenangan telak dalam Pemilihan Umum Rusia 2024, yang digelar selama tiga hari, dari 15-17 Maret.

Dilansir dari TASS, Senin (18/3/2024), Putin disebut menang telak dengan meraup 87,56 persen suara, dari 95,08 persen surat suara yang masuk berdasarkan hasil yang ditampilkan Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia.

Calon presiden Partai Komunis, Nikolay Kharitonov berada di posisi kedua dengan raihan 4,28 persen suara. Sementara, calon presiden dari Partai Rakyat Baru Vladislav Davankov meraup 3,85 persen suara.

Sementara kandidat terakhir dari Partai LDPR, Leonid Slutsky hanya meraup sekitar 3,15 persen suara.

Baca Juga: Rusia Tangkap 74 Orang Selama Pemilu 

1. Putin pidato kemenangan

Melihat raihan suara yang cukup tinggi, Putin segera menggelar pidato kemenangan di Kremlin.

“Tidak peduli siapa atau seberapa besar mereka ingin mengintimidasi kita, tidak peduli siapa atau seberapa besar mereka ingin menekan kita, kemauan kita, kesadaran kita, tidak ada seorang pun pernah berhasil melakukan hal seperti ini dalam sejarah,” kata Putin.

Dengan hasil yang dirilis KPU Rusia, Putin dipastikan bakal memimpin Negeri Beruang Merah tersebut setidaknya enam tahun ke depan.

Baca Juga: Ukraina Hujani Rusia dengan Serangan Drone di Tengah Pemilu

2. Rusia tangkap 74 orang terkait demo pemilu

Putin Klaim Menang Pemilu Rusia, Raup Suara 85 Persen!ilustrasi kota Moskow (pixabay.com/Vladvictoria)

Kepolisian Rusia menangkap setidaknya 74 orang selama penyelenggaraan pemilihan umum pada 15-17 Maret 2024. Mereka ditangkap karena menggelar aksi protes terkait pemilu.

"Lebih dari 74 orang ditangkap di 17 kota di Rusia," sebut pernyataan dari kelompok pemantau HAM OVD.

Aksi protes ini ditunjukkan dengan para pengunjuk rasa berbondong-bondong mendatangi TPS setempat. Mereka menyerukan "anti-Kremlin".

Mereka juga menentang Putin berkuasa lagi di Rusia. Bahkan mereka meminta agar para masyarakat setempat untuk tidak memilih Putin.

Baca Juga: Rusia Gelar Pemilu Tiga Hari, Apakah Putin Menang Lagi?

3. Demo besar-besaran di hari terakhir pemilu

Para kritikus juga menyerukan agar ada demo di hari terakhir pemilu. Salah satunya diserukan oleh istri Alexei Navalny, yaitu Yulia Navalnaya.

Yulia menyerukan agar para pengunjuk rasa untuk merusak surat suara dengan menuliskan ‘Navalny’ pada surat itu, atau memilih kandidat lain selain Putin.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya