Rafah Diserang, AS Ancam Setop Suplai Senjata ke Israel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengancam akan menghentikan suplai senjata ke Israel, jika negara tersebut ngotot menyerang Rafah, di Jalur Gaza.
“Saya perjelas, jika mereka tetap ke Rafah, saya tidak akan menyuplai senjata lagi, yang secara historis digunakan untuk menghadapi Rafah,” kata Biden, dikutip dari BBC, Kamis (9/5/2024).
Di sisi lain, Biden sadar bahwa senjata AS yang ditransfer ke Israel juga ‘berperan’ dalam membunuh warga Palestina. Namun, Biden menegaskan bahwa tujuannya adalah memburu Hamas.
1. AS minta warga sipil dilindungi
Menteri Pertahanan AS Llyod Austin mengatakan bahwa keputusan Biden tersebut adalah salah satu desakan AS agar Israel bisa melindungi warga sipil.
“Warga sipil terbunuh di Gaza akibat dari bom-bom ini dan cara-cara lainnya. Mereka (Israel) menyerang permukiman warga,” ucap Austin.
Baca Juga: Israel Buka Kembali Penyeberangan Kerem Shalom untuk Akses Bantuan
2. Israel kecewa dengan keputusan AS
Editor’s picks
Sementara itu, Israel mengaku kecewa dengan keputusan AS yang bakal menyetop suplai senjata ke negaranya.
“Presiden AS Biden tidak bisa mengatakan bahwa mereka adalah mitra kita dalam tujuan menghancurkan Hamas, tapi mereka menunda sarana dan pengiriman senjata untuk menghancurkan Hamas,” ungkap Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan.
3. Ratusan warga Palestina tinggalkan Rafah
Per Rabu malam tadi, ratusan warga Palestina dilaporkan berbondong-bondong meninggalkan Rafah.
Israel baru saja mengeluarkan perintah evakuasi segera kepada warga Palestina dan pengungsi lainnya, untuk keluar dari Rafah. Setidaknya ada sekitar 1,4 juta warga Palestina yang mengungsi dari berbagai wilayah di Gaza, ke Rafah, akibat serangan Israel.
“Tentara Israel memperluas zona kemanusiaan di Al-Mawasi dan meminta warga Palestina untuk sementara mengungsi dari Rafah timur ke zona kemanusiaan tersebut,” sebut juru bicara militer Israel Avichay Adraee.
Baca Juga: Turki: Serangan Israel ke Rafah Berikan Dampak Global