Redam Konflik, RI Harus Gunakan Saluran Bilateral dengan Iran

Indonesia bisa bantu redam konflik Iran-Israel

Jakarta, IDN Times - Founder FPCI Dino Patti Djalal mengungkapkan bahwa Indonesia harus menggunakan saluran bilateralnya dengan Iran untuk meredam konflik yang sedang memanas, antara Iran dan Israel.

“Kalau dengan Israel, kita tidak punya akses, lupakan itu. Dengan Iran, kita punya hubungan bilateral dan sangat baik. Iran juga sangat senang dengan Indonesia. Jadi pemerintah bisa menggunakan saluran bilateral itu,” kata Dino, dalam dalam Ngobrol Seru dari webinar Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter x IDN Times, Senin (15/4/2024)

“Pernyataan resmi dari Kemlu, bagus. Tapi kita harus benar-benar gunakan saluran dan hubungan bilateral kita dengan Iran agar mereka juga menahan diri jika nanti Isarel membalas lagi karena kita pasti akan kena dampaknya. Indonesia bisa gunakan ini untuk membantu redam konflik,” ucap Dino.

Baca Juga: Konflik Iran-Israel Bikin Was-was Ganggu Jalur Dagang via Laut Merah

1. Aksi balasan Iran ke Israel bisa dipahami

Redam Konflik, RI Harus Gunakan Saluran Bilateral dengan IranIran luncurkan penyerangan udara ke langit Israel dengan drone. (x.com/clashreport/DeSi__kaTTa)

Menurut Dino, serangan Iran ke Israel sangat bisa dipahami lantaran Israel yang terlebih dahulu menyerang gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah, dan menewaskan sekitar 11 orang.

“Saya bisa pahami serangan Iran ke Israel, karena Israel menyerang Konsulat Iran di Suriah, dan itu wilayah diplomatik, wilayah teritori Iran di luar negeri. Jika Indonesia mengalami itu, KBRI kita di mana pun diserang dan warga kita meninggal, pasti kita juga tidak akan diam saja, apalagi kalau kita punya rudal,” ungkap Dino lagi.

2. Israel dipastikan bakal balas Iran lagi

https://www.youtube.com/embed/esOetkbLQkw

Selain itu, Dino meyakini bahwa Israel bisa saja akan menyerang balik Iran lagi sehubungan dengan serangan Iran kemarin.

“Dan ini pasti Israel akan balas lagi, tapi dalam bentuk apa dan di mana itu masih kita perlu lihat. Iran itu menyerang Israel kemarin dengan rudal yang agak lemah, yaitu kecepatan 200 km, beban yang dibawa 50 kg. Rudal ini gampang dilihat lawan dan mudah dinetralisir. Sementara Israel ini lebih canggih, bisa saja nanti mereka pakai rudal jarak jauh yang susah ditangkis. Jika itu yang dipilih Israel, maka eskalasi akan terjadi lebih cepat lagi,” tutur mantan Wakil Menlu RI ini.

Baca Juga: Subsidi BBM Terancam Membengkak jika Iran-Israel Memanas

3. Tidak ada mekanisme kawasan yang bisa meredam konflik

Redam Konflik, RI Harus Gunakan Saluran Bilateral dengan IranDino Patti Djalal di Sekretariat FPCI, Mayapa Tower 1, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2024) (IDN Times/Amara Zahra)

Sementara itu, Dino mengungkapkan tidak ada mekanisme kawasan yang bisa meredam konflik ini, misalnya Liga Arab maupun Gulf Cooperation Council (GCC).

“Tidak ada mekanisme untuk meredam konflik Iran dan Israel di kawasan. Ada GCC, tapi GCC itu Israel tidak masuk, Iran juga tidak masuk. GCC praktis agak lemah. Sama seperti Liga Arab juga, Israel dan Iran tidak masuk di situ. Jadi tidak ada ‘tali’ yang mengikat untuk membantu menanggulangi konflik ini,” katanya.

Baca Juga: Yordania Tembak Drone Iran, Mulai Bantu Israel?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya