RI, Malaysia dan Brunei Kompak Angkat Isu Gaza di KTT APEC

3 negara ASEAN ini menegaskan hasil dari KTT Luar Biasa OKI

Jakarta, IDN Times - Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam kompak menyerukan gencatan senjata dan akses kemanusiaan di Gaza. Seruan ini dipaparkan di KTT APEC 2023.

“Kami menegaskan kembali pesan-pesan resolusi KTT Luar Biasa OKI dan Liga Arab soal agresi Israel terhadap rakyat Palestina. Betapa besarnya dampak buruk dari perang dan konflik di seluruh dunia. Konflik memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian global,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam keterangannya, Sabtu (18/11/2023).

“Pentingnya unhindered humanitarian assistance dan menekankan pentingnya penyelesaian damai berdasarkan two state solution, sesuai dengan parameter internasional yang sudah disepakati,” lanjut Retno.

Baca Juga: Korban Tewas di Gaza Meningkat Jadi 11.675 Orang!

1. Korban tewas di Gaza hampir 12 ribu orang

RI, Malaysia dan Brunei Kompak Angkat Isu Gaza di KTT APECGedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu belum berhenti hingga sekarang. Per hari ini, setidaknya 11.675 orang telah tewas di Jalur Gaza.

Dilansir dari Wafa Agency, Kementerian Kesehatan Palestina juga merilis bahwa ada lebih dari 32 orang yang terluka selama agresi Israel ini.

Kemenkes Palestina juga mengungkapkan bahwa ada kendala dalam memperbaharui data korban-korban karena terputusnya akses internet di Gaza sejak kemarin.

Baca Juga: Di APEC CEO Summit, Jokowi Beberkan Sektor Prioritas Investasi RI

2. Retno Marsudi jadi salah satu menlu yang diberi mandat oleh OKI selesaikan isu Gaza

RI, Malaysia dan Brunei Kompak Angkat Isu Gaza di KTT APECMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (IDN Times/Sonya Michaella)

Retno Marsudi, menjadi salah satu menlu yang memperoleh mandat dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengupayakan perdamaian di Palestina, khususnya kondisi di Gaza.

Selain Menlu Retno, ada pula Menlu Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, Turki, dan Nigeria. Mereka ditugasi memulai tindakan atas nama OKI dan Liga Arab untuk menghentikan perang di Gaza. 

Terpilihnya Retno ini juga sudah disepakati oleh para pemimpin OKI pada KTT Luar Biasa di Riyadh pekan lalu. 

3. Layanan telepon dan internet di Gaza sudah terputus

RI, Malaysia dan Brunei Kompak Angkat Isu Gaza di KTT APECAksi protes penduduk Gaza di wilayah pesisir Jalur Gaza (Twitter/Warda_GazaPal)

Semua layanan telepon dan internet di seluruh Jalur Gaza telah terputus, yang menyebabkan 2,3 juta penduduknya terputus dari dunia luar dan satu sama lain. Hal ini disampaikan oleh perusahaan telekomunikasi Palestina, Jawwal dan Paltel. 

"Kami dengan menyesal mengumumkan bahwa semua layanan telekomunikasi di Jalur Gaza tidak berfungsi karena semua sumber energi yang menopang jaringan telah habis, dan bahan bakar tidak diperbolehkan masuk," ungkap perusahaan-perusahaan tersebut.

Mereka telah memperingatkan sehari sebelumnya, bahwa Gaza menghadapi pemadaman listrik total karena kurangnya bahan bakar untuk mengoperasikan pusat data utama dan saklar. Perusahaan mengatakan elemen dasar jaringan telah mengandalkan baterai sejak Rabu sore.

Baca Juga: Akhirnya! Israel Setuju BBM Masuk ke Gaza, tapi dalam Jumlah Minimal

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya