Rishi Sunak Menghadap Raja Charles III Hari Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rishi Sunak bakal menjadi perdana menteri Inggris pertama yang berasal dari Asia, yaitu India. Sunak juga merupakan pemeluk agama Hindu.
Selain itu, Sunak yang berusia 42 tahun, akan menjadi PM Inggris pertama yang termuda selama lebih dari 200 tahun terakhir.
Baca Juga: Rishi Sunak PM Inggris yang Baru, Gantikan Liz Truss
1. Sunak menghadap Raja Charles III hari ini
Dilansir dari BBC, Selasa (25/10/2022), Sunak direncanakan akan menghadap Raja Charles III pagi hari ini waktu setempat di Istana Buckingham.
Sunak akan bertemu Raja setelah Liz Truss memimpin rapat terakhir kabinetnya pada pukul 09.00 pagi waktu setempat. Setelah itu, Truss akan berpidato di Downing Street.
Sunak diperkirakan akan memberikan pidato pertamanya sebagai PM Inggris yang sah sekitar 11.35 pagi waktu setempat.
Baca Juga: Rishi Sunak PM Inggris yang Baru, Gantikan Liz Truss
2. Warga India gembira Sunak jadi PM
Kabar Sunak menjadi PM Inggris tentu sampai ke India. Hal ini juga membuat rakyat India senang. Bahkan PM India Narendra Modi langsung menyebut Sunak sebagai penghubung antara India dan Inggris.
“Harapan spesial perayaan Diwali untuk jembatan hidup India dan Inggris, sebagaimana kita mengubah ikatan bersejarah menjadi kemitraan modern,” tulis Modi dalam akun Twitter-nya.
3. Satu-satunya calon tunggal setelah rivalnya mundur
Sejak Boris Johnson mengundurkan diri, Sunak telah diperkirakan menang. Pasalnya, di dalam pencalonan pemimpin konservatif, hanya menyisakan dirinya dan pemimpin House of Commons Penny Mordaunt.
Meski mengundurkan diri, Mordaunt menyatakan tetap mendukung penuh langkah Sunak ke depan memimpin Inggris, terutama di tengah gejolak krisis ekonomi.
Sebelumnya, Johnson disebut-sebut berpeluang terpilih lagi menggantikan Truss. Johnson mengklaim bahwa dirinya telah mengantongi banyak pendukung dalam pemilihan.
Namun, walau punya banyak hal untuk ditawarkan, mantan perdana menteri Inggris ini merasa bukan waktu yang tepat dirinya kembali memimpin.