Sekjen NATO Sebut China Perkeruh Situasi di Ukraina

Karena China mendukung Rusia

Intinya Sih...

  • China mendukung Rusia dalam konflik Ukraina, memperkeruh situasi perang di Eropa.
  • NATO menegaskan tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina atau memperluas pertahanan blok tersebut ke negara tersebut.

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengatakan bahwa posisi China saat ini memperkeruh perang di Ukraina, dengan mendukung Rusia.

“China menyatakan ingin menjaga hubungan baik dengan Barat. Namun di saat yang sama, China juga memperburuk perang di Eropa. Kalian tidak bisa mendapatkan dua-duanya,” kata Stoltenberg, dikutip dari Anadolu, Senin (27/5/2024).

Ia juga menegaskan adanya peran dan dukungan China terhadap Rusia dalam konflik Ukraina.

Baca Juga: 6 Warga Ukraina Tewas setelah Rudal Rusia Hantam Kharkiv

1. Pasukan NATO tidak akan ke Ukraina

Sekjen NATO Sebut China Perkeruh Situasi di Ukrainapotret Jens Stoltenberg dan Volodymyr Zelensky.(Twitter.com/ Jens Stoltenberg)

Selain itu, Stoltenberg juga menegaskan bahwa NATO tidak akan mengirim pasukannya ke Ukraina atau memperluas payung pertahanan blok tersebut ke Ukraina.

“NATO tidak akan menjadi bagian dari konflik Rusia dan Ukraina,” tegas dia.

“Belum terlambat bagi Ukraina untuk menang. Sekutu perlu mengirimkan lebih banyak senjata dan amunisi ke Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara dan senjata jarak jauh,” lanjut dia.

Baca Juga: AS Umumkan Paket Bantuan Baru untuk Ukraina senilai Rp4,4 Triliun

2. Rusia siap hadapi Barat soal Ukraina

Sekjen NATO Sebut China Perkeruh Situasi di UkrainaMenteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. (twitter.com/@RusEmbJakarta)

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan bahwa Rusia bakal siap menghadapi negara Barat jika mereka ikut berpartisipasi dalam membela Ukraina.

“Itu hak mereka jika mereka ingin perang terjadi di medan perang, maka akan terjadi di medan perang,” kata Lavrov pada Senin (13/5/2024) lalu.

Pernyataan Lavrov muncul setelah meningkatkan peringatan tentang bahaya konfrontasi langsung dengan NATO. Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelumnya menolak mengesampingkan kemungkinan bahwa pasukan Barat suatu saat akan dikirim ke sana.

3. Mengirim pasukan ke Ukraina bakal sangat berbahaya

Sekjen NATO Sebut China Perkeruh Situasi di UkrainaPotret juru bicara Kremlin Rusia, Dmitry Peskov (twitter.com/RussianEmbassy)

Rusia telah mengatakan bahwa pengiriman pasukan NATO ke Ukraina berpotensi sangat berbahaya. Moskow mengamati dengan cermat petisi Ukraina yang sebelumnya menyerukan intervensi semacam itu.

Petisi tersebut, yang dimuat di situs presiden Ukraina, mengatakan Ukraina harus meminta Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara lain untuk mengirim pasukan guna membantu negara tersebut mengusir invasi Rusia.

“Rezim Kyiv sangat tidak dapat diprediksi,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, beberapa waktu lalu.

“Kami telah berulang kali mengatakan bahwa intervensi langsung di lapangan dalam konflik ini oleh militer negara-negara NATO berpotensi menimbulkan bahaya yang sangat besar, jadi kami menganggap ini sebagai provokasi yang sangat menantang, dan, tentu saja, kami mengawasinya dengan sangat hati-hati,” tambahnya.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya