Sekjen PBB Kutuk Serangan Israel ke Rafah

Sekjen PBB minta Israel setop serang Rafah dan Gaza

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, tak bisa menerima serangan Israel ke Rafah di Gaza. Serangan tersebut, dianggap Guterres, bisa menyebabkan krisis kemanusiaan yang membuat keamanan kawasan makin tak stabil.

Saat ini, Israel dilaporkan mulai menyerang Rafah di bagian barat dan timur, sesaat setelah Hamas menyetujui proposal gencatan senjata Gaza yang diajukan Qatar dan Mesir, sebagai mediator.

"Saya memohon dengan amat sangat kepada pemerintah Israel dan pimpinan Hamas untuk berupaya keras demi mewujudkan kesepakatan yang penting bagi Gaza. Serangan darat ke Rafah tidak bisa ditoleransi karena dampak kemanusiaannya sangat besar dan bisa menyebabkan kawasan semakin tidak stabil," kata Guterres, dikutip Anadolu, Selasa (7/5/2024).

1. Hamas setujui proposal gencatan senjata

Sekjen PBB Kutuk Serangan Israel ke RafahLogo Hamas (Shebab News, t.me/ShebabTelegram)

Hamas telah menyetujui proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Qatar dan Mesir. Namun, Israel mengatakan proposal tersebut tidak memenuhi tuntutan mereka.

Rincian lengkap dari proposal tersebut juga belum jelas dan dipaparkan oleh Hamas, Israel, atau pihak-pihak yang menjadi mediator, yakni Qatar, Mesir, serta Amerika Serikat (AS). Meski begitu, menurut anggota biro politik Hamas, Khalil al-Hayya, bakal ada tiga tahap dalam proses gencatan senjata.

Baca Juga: Apa Isi Proposal Gencatan Senjata Gaza yang Disetujui Hamas?

2. Apa saja tahapan gencatan senjata Gaza?

Sekjen PBB Kutuk Serangan Israel ke Rafahilustrasi dampak serangan Israel di Gaza (Twitter.com/UNRWA)

Hayya mengatakan proposal gencatan senjata yang diajukan Qatar dan Mesir mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza dan kembalinya warga Palestina yang terlantar ke rumah mereka lagi, serta pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina.

"Usulan tersebut mencakup gencatan senjata tiga tahap, masing-masing tahap berlangsung selama 42 hari," kata Hayya.

Pada tahap pertama, negosiasi tidak langsung dilakukan melalui mediator dan pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina bakal dilanjutkan.

"Penarikan sebagian pasukan Israel dari daerah tertentu juga akan terjadi bersamaan dengan kembalinya keluarga pengungsi Palestina ke rumah tanpa hambatan dan aliran bantuan serta bakan bakar ke Gaza, terjamin," ujar Hayya.

3. Fase kedua dan ketiga dari gencatan senjata

Sekjen PBB Kutuk Serangan Israel ke Rafahilustrasi dampak serangan Israel di Gaza (Twitter.com/UNRWA)

Hayya memaparkan, fase kedua nantinya bakal ada penghentian total dan permanen terkait aktivitas militer di Gaza.

"Fase terakhir akan fokus pada permulaan rekonstruksi di Gaza pascaperang, yang diawasi oleh Mesir, Qatar dan badan-badan PBB. Bola sekarang ada di tangan Israel," tegasnya.

Baca Juga: Israel Bom Rumah Warga di Rafah, 8 Orang Tewas

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya