Singapura Dilanda Subvarian Omicron XBB, Kasus Harian Naik!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Subvarian COVID-19 baru bernama XBB kini dilaporkan ada di Singapura. Akibatnya, kasus harian di Negeri Singa tersebut melonjak hingga 9 ribu kasus.
Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, memperkirakan bahwa gelombang varian XBB bakal mencapai puncaknya pada pertengahan November 2022.
1. Kemungkinan akan ada 15 ribu kasus per hari
Dilansir Channel News Asia pada Selasa (18/10/2022), Ong juga memperkirakan kasus harian akan melonjak tinggi pada November nanti dan bisa saja mencapai 15 ribu kasus per harinya.
"Tapi setelah November, gelomvang XBB ini akan mereda. Ini akan jadi gelombang yang pendek," kata Ong.
Sejauh ini, tidak ada laporan kematian dan lonjakan kasus rawat inap akibat gelombang baru XBB.
Baca Juga: Loh Kean Yew, Pencetak Sejarah untuk Singapura
2. Subvarian utama di Singapura melampaui Omicron
Editor’s picks
Saat ini, subvarian XBB menjadi subvarian virus COVID-19 utama yang ada di Singapura, melampaui subvarian Omicron. Padahal, Singapura telah melonggarkan sejumlah peraturan terkait COVID-19, termasuk mengizinkan wisatawan asing masuk.
Dilaporkan, terhitung 54 persen dari kasus lokal dari 3 hingga 9 Oktober 2022 adalah subvarian XBB.
Subvarian XBB ini juga telah terdeteksi di 17 negara seperti Australia, India, Bangladesh, Denmark, Jepang dan Amerika Serikat.
3. Singapura mendesak warganya segera vaksin booster
Ong kembali mengingatkan warga Singapura untuk segera menerima vaksin booster jika belum, untuk meminimalisir gejala apabila terinfeksi virus corona.
"Ketika pasokan vaksin masuk lagi, kami berniat untuk meminta agar masyarakat menerimanya," ujar Ong lagi.
"Kementerian sedang memantau gelombang XBB dengan cermat dan dampaknya ke sistem perawatan kesehatan untuk melihat apakah beberapa tindakan ini diperlukan," pungkasnya.
Baca Juga: Singapura Kekurangan Ayam, Indonesia Ulurkan Tangan