Soal Konflik Sudan, RI Minta Perlindungan Misi Diplomatik dan WNI

Menlu Retno masih berusaha telepon Menlu Sudan

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengaku, hingga kini masih berusaha untuk berbicara dengan Menteri Luar Negeri Sudan, Ali Al-Sadiq Ali, terkait kondisi negara tersebut dan permintaan perlindungan untuk misi diplomatik Indonesia serta para Warga Negara Indonesia (WNI).

“Saya telah mengirim pesan ke Menlu Sudan untuk pembicaraan via telepon, namun sampai sekarang belum ditanggapi,” kata Retno, dalam konferensi pers daring, Kamis (20/4/2023).

Dia menambahkan, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI Abdul Kadir Jaelani juga sudah mengontak Duta Besar Sudan yang ada di Jakarta, guna menyampaikan pesannya kepada Menlu Sudan.

“KBRI Khartoum juga terus melakukan komunikasi dan permintaan perlindungan WNI kepada Kemlu Sudan,” lanjut Retno.

1. KBRI Khartoum sempat terimbas konflik

Soal Konflik Sudan, RI Minta Perlindungan Misi Diplomatik dan WNIMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Retno mengungkapkan bahwa dirinya meminta perlindungan ke misi diplomatik Indonesia di Khartoum terkait situasi memanas yang kini sedang terjadi di Sudan.

“Beberapa kali Wisma Indonesia dan KBRI Khartoum terimbas oleh pertempuran. Alhamdulillah, semua WNI dan staf KBRI dalam keadaan selamat,” ujar Retno.

Titik pertempuran saat ini berpusat di Khartoum dan markas RSF, salah satunya berlokasi di Universitas Internasional Afrika, di mana banyak WNI tinggal.

Baca Juga: Sudan Masih Panas, KBRI Khartoum Minta WNI Siap-Siap 

2. Indonesia desak DK PBB gelar rapat darurat

Selain itu, melalui Wakil Tetap Indonesia di New York, Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera menggelar pertemuan darurat, untuk meminta Sudan melakukan jeda kemanusiaan atau gencatan senjata.

“Desakan ini sudah disampaikan Indonesia lewat Twitter resmi kami. Jeda kemanusiaan sangat penting artinya saat ini. Tanpa jeda kemanusiaan, maka akan sulit dilakukan evakuasi dan memberikan bantuan kemanusiaan,” kata Retno lagi.

3. KBRI Khartoum sudah salurkan bantuan untuk WNI yang membutuhkan

Soal Konflik Sudan, RI Minta Perlindungan Misi Diplomatik dan WNIPara WNI di Sudan. (dok. KBRI Khartoum)

Retno menegaskan bahwa 43 WNI yang terdampak konflik Sudan kini sudah berada di Safe House KBRI Khartoum. Sejak awal terjadinya konflik bersenjata, KBRI Khartoum terus melakukan kontak dengan para WNI.

“KBRI Khartoum bekerja sama dengan berbagai organisasi kemasyarakatan Indonesia di Sudan juga telah mendistribusikan bahan pangan dan logistik kepada WNI yang memerlukannya,” kata Retno.

“Seperti yang saya sampaikan tadi, pemberian bantuan logistik tidak mudah dilakukan di tengah pertempuran yang terus terjadi. Tentunya, keselamatan selalu menjadi prioritas utama,” lanjutnya lagi.

Saat ini, persiapan evakuasi WNI terus dimatangkan sambil menunggu kondisi yang tepat untuk melakukan evakuasi para WNI tersebut.

Baca Juga: 1 WNI di Sudan Sempat Kena Peluru Nyasar 

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya