Srettha Thavisin Terpilih Jadi PM Thailand
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Thailand akhirnya segera memiliki perdana baru usai kebuntuan politik yang melanda sejak pemilihan umum 14 Mei 2023. Ialah Srettha Thavisin, dari Partai Pheu Thai terpilih menjadi PM Thailand yang baru.
Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (22/8/2023), Srettha unggul di pemungutan suara parlemen yang digelar hari ini. Srettha disebut meraup 375 suara, di mana 314 suara berasal dari majelis rendah.
Kemenangan Srettha ini membuka jalan Pheu Thai untuk segera membentuk pemerintahan dan koalisi baru. Sebelumnya, partai pemenang pemilu, Move Forward yang dipimpin Pita Liemjaroenrat memberikan kursi calon PM kepada Pheu Thai.
1. Pendatang baru di dunia politik Thailand
Nama Srettha Thavisin memang belum tenar di dunia perpolitikan Thailand. Namun, Srettha merupakan taipan real estate tersohor negara tersebut.
Jebolan Claremont Graduate School, Amerika Serikat (AS) ini bergabung dengan partai Pheu Thai pada 2023 sebagai kepala penasihat putri Thaksin, Paetongtarn Shinawatra.
Srettha diketahui memimpin Sansiri Thailand, perusahaan real estate terbesar di Thailand. Namun ia mengaku sudah mengundurkan diri sejak April dan memberikan semua sahamnya kepada putrinya.
Srettha juga mengaku telah menjual atau menyerahkan sahamnya ke perusahaan lain.
Baca Juga: Eks PM Thailand Pulang dari Pengasingan saat Pemilihan Umum
2. Disebut berteman dekat dengan Thaksin Shinawatra
Keberadaan Srettha di Pheu Thai juga tak lepas dari dugaan bahwa ia memang menjalin hubungan kekerabatan yang dekat dengan keluarga Shinawatra, terutama dengan mantan PM Thailand, Thaksin Shinawatra.
Thaksin sendiri akhirnya pulang ke Bangkok setelah 17 tahun mengasingkan diri di Dubai dan London, hari ini, tepat di hari pemungutan suara parlemen.
Kembalinya politikus Thailand veteran dan mulusnya jalan Srettha ke kursi PM, menguatkan dugaan bahwa Thaksin telah membuat kesepakatan-kesepakatan dengan militer.
3. Fokus merangsang ekonomi Thailand
Dalam sebuah wawancara pada awal 2023, Srettha mengatakan bahwa ia ingin merangsang pertumbuhan ekonomi Thailand serta menjembatani kesenjangan antara si kaya dan si miskin.
Selain itu, Srettha juga dituntut untuk merealisasikan janji-janji Pheu Thai seperti kenaikan 70 persen upah minimum, jaminan pendapatan rumah tangga 20 ribu Baht per bulan serta keuntungan pertanian tiga kali lipat untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi jadi lima persen.
Srettha juga diharapkan bisa menyeimbangkan para tokoh konservatif dan militer yang terus mendominasi politik Thailand.
Baca Juga: Profil Srettha Thavisin, Kandidat Kuat Perdana Menteri Thailand