Sri Lanka Lantik Perdana Menteri Baru, Masih Sekutu Rajapaksa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Sri Lanka, Ranil Wickremesingge, menunjuk Dinesh Gunawardena sebagai perdana menteri yang baru. Baik Gunawardena maupun Wickremesinghe merupakan sekutu dari eks Presiden Gotabaya Rajapaksa yang kini sedang kabur ke luar negeri.
Dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (23/7/2022), Gunawardena disumpah pada Jumat (22/7/2022) di hadapan Wickremesinghe dan jajaran pejabat militer, anggota parlemen serta para pejabat Sri Lanka.
1. Gunawardena masih sekutu Rajapaksa
Gunawardena merupakan anggota parlemen senior dari partai berkuasa di Sri Lanka. Pelantikannya sebagai perdana menteri terjadi beberapa jam setelah tentara dan polisi membubarkan unjuk rasa di Kolombo.
Ia merupakan politikus dari Front Rakyat Sri Lanka, yang merupakan sekutu dari Rajapaksa.
Sejumlah pihak menilai, tak ada wajah baru dari pemilihan Presiden dan Perdana Menteri ini. Sebab, keduanya merupakan aliansi dari keluarga Rajapaksa.
Baca Juga: Demo Pecah Lagi di Sri Lanka, Tolak Wickremesinghe Jadi Presiden Baru
Baca Juga: PM Sri Lanka Terpilih Jadi Presiden
2. Sembilan orang ditangkap dalam aksi unjuk rasa
Editor’s picks
Polisi bahkan menggerebek kamp para pengunjuk rasa yang dibangun di dekat Ibu Kota Kolombo. Mereka telah bertahan di tempat itu selama 104 hari demi mendesak agar Rajapaksa dan Wickremesinghe turun dari jabatannya.
Dalam penggerebekan polisi itu, setidaknya ada sembilan orang yang ditangkap dan sekitar 50 orang lainnya terluka, termasuk seorang jurnalis.
3. Wickremesinghe memperingatkan para pengunjuk rasa
Usai dilantik menjadi Presiden, Wickremesinghe, memperingatkan para pengunjuk rasa bahwa menduduki gedung-gedung pemerintah merupakan aksi ilegal.
“Jika Anda mencoba menggulingkan pemerintah, menduduki kantor Presiden dan Perdana Menteri, itu bukan demokrasi, tapi melanggar hukum,” katanya.
Wickremesinghe juga memerintahkan agar tentara dan polisi menangkap para pengunjuk rasa yang anarkis selama aksi protes tersebut berlangsung di Kolombo.
Baca Juga: Kisah Rakyat Sri Lanka di Tengah Krisis: Kami Sangat Sulit untuk Hidup
Baca Juga: Sri Mulyani: Krisis Sri Lanka Akan Dibahas di G20 Indonesia