Terungkap, Ini Isi Pesan Kim Jong Un kepada Vladimir Putin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un telah menyatakan akan terus bekerja sama dengan Rusia dengan meningkatkan kerja sama strategis dua negara.
Hal ini disampaikan Kim kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pesannya terkait dengan Hari Nasional Rusia yang jatuh pada hari ini, Senin (12/6/2023).
“Keadilan pasti menang dan rakyat Rusia akan terus berjaya dalam sejarah kemenangan,” tulis Kim, dikutip dari Channel News Asia.
Baca Juga: Duh! Kim Jong Un Minta Pasukannya Siap Luncurkan Nuklir
1. Rusia disebut bekerja sama dengan Korut soal senjata dan amunisi
Beberapa waktu lalu, Amerika Serikat (AS) mengaku memiliki bukti baru bahwa Rusia melakukan kontak dengan Korut untuk menambah jumlah senjata dan amunisi.
AS menuduh senjata tersebut akan digunakan untuk invasi di Ukraina yang berlangsung sejak Februari 2022.
Moskow diduga menawarkan Pyongyang makanan yang sangat dibutuhkan dan komoditas lain sebagai imbalannya. Ini merupakan tuduhan terbaru untuk Rusia yang beralih ke negara-negara “nakal” untuk membantunya melanjutkan perang yang telah berlangsung selama 13 bulan.
Baca Juga: Respons Rudal Korut, AS-Jepang Perkuat Kerja Sama Keamanan
2. Rusia kirim delegasi ke Korut
Untuk menuntaskan misi tersebut, Rusia juga dikabarkan berusaha mengirimkan delegasinya ke Pyongyang.
“Sebagai bagian dari kesepakatan yang diusulkan ini, Rusia akan menerima lebih dari dua lusin jenis senjata dan amunisi dari Pyongyang,” kata juru bicara dewan keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, kala itu.
“Kami juga memahami bahwa Rusia berusaha mengirim delegasi ke Korea Utara dan menawarkan makanan dengan imbalan amunisi," tambahnya.
3. Kerja sama Korut dengan kelompok separatis Luhansk dan Donetsk
Tahun lalu, muncul laporan bahwa Duta Besar Rusia di Pyongyang menyarankan Korut untuk mengirim pekerja ke 2 wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina timur, Luhansk dan Donetsk, demi membantu membangun kembali infrastruktur yang hancur akibat perang.
Korut juga merupakan satu dari sekian negara sekutu Rusia yang mendukung adanya referendum 2 wilayah tersebut.
Baca Juga: AS-Korsel Tetap Gelar Latihan Militer meski Dikecam Korut