Turki, Rusia dan Iran Kecam Serangan AS-Inggris di Yaman

Mereka sebut AS-Inggris perburuk kondisi keamanan

Jakarta, IDN Times - Serangan koalisi Amerika Serikat (AS) dan Inggris ke Yaman untuk menyasar Houthi mendapat kecaman sejumlah pihak. Adapun Rusia, Turki dan Iran mengecam keras aksi koalisi AS dan Inggris ini.

Dilansir dari VOA, Sabtu (13/1/2024), Houthi menyebut bahwa serangan tersebut adalah agresi brutal yang membuktikan dukungan AS dan Inggris atas berlanjutnya kejahatan Israel di Jalur Gaza. Akibat serangan itu, lima orang dilaporkan tewas.

1. Rusia, Turki dan Iran kompak kecam AS-Inggris

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengutuk serangan koalisi Barat tersebut. Rusia menuding serangan itu adalah bukti mereka mencoba ‘menyesuaikan’ sistem hukum internasional dengan tindakan mereka sendiri.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan serangan tersebut adalah penggunaan kekuatan yang tidak pada tempatnya.

“Serangan ini seperti serangan Israel di Gaza. AS dan Inggris mencoba mengubah Laut Merah menjadi lautan darah dan meningkatkan ketegangan di kawasan,” ucap Erdogan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani juga mengecam keras serangan militer AS dan Inggris dengan menyebutnya sebagai langkah sewenang-wenang yang jelas melanggar kedaulatan Yaman serta hukum internasional.

Baca Juga: Iran: Serangan AS-Inggris terhadap Houthi Akan Ganggu Stabilitas Yaman

2. AS-Inggris gempur beberapa kota

Koalisi AS-Inggris menggempur sejumlah wilayah yang dikuasai Houthi pada Jumat pagi waktu setempat. ledakan terdengar di penjuru ibu kota Sana'a hingga Hodeidah.

"Koalisi AS, Zionis Israel dan Inggris terhadap Yaman terus berlangsung. Mereka  melancarkan beberapa serangan di ibu kota, Sanaa, Hodeidah, Saada, dan Dhamar,” kata pejabat Houthi, Abdul Qader Al Mortada.

AS dan Inggris menegaskan bahwa serangan ke Houthi ini untuk membalas serangan yang terjadi di Laut Merah beberapa hari terakhir.

3. Houthi balas serang Laut Merah

Turki, Rusia dan Iran Kecam Serangan AS-Inggris di YamanKelompok Houthi di Yaman akan dimasukkan dalam daftar teroris oleh AS. Ilustrasi (twitter.com/Arab News)

Menanggapi serangan AS dan Inggris ini, Houthi bersumpah akan membalas mereka dengan tetap menyerang Laut Merah.

Serangan Houthi ke Laut Merah sudah terjadi sejak November 2023, usai Gaza digempur habis-habisan oleh Israel pada 7 Oktober 2023 hingga sekarang.

“Mata kami terus memantau dan mencari kapal Israel di Laut Merah, terutama di Bab al-Mandab dan dekat perairan regional Yaman,” kata pemimpin Houthi, Abdul-Malik al-Houthi, kala itu.

Baca Juga: AS dan Inggris Gempur Yaman, Kemlu: WNI Terpantau Aman 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya