Ukraina Merasa Dirugikan karena Penundaan Kiriman Bantuan Senjata

Ukraina minta sekutunya percepat pengiriman senjata

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa setidaknya 31 ribu tentara Ukraina telah tewas dalam dua tahun invasi besar-besaran Rusia.

“Setiap kerugian ini merupakan pengorbanan besar bagi Ukraina. Puluhan warga sipil juga telah terbunuh,” kata Zelenskyy, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (27/2/2024).

Ini adalah pertama kalinya Kiev mengonfirmasi jumlah tentaranya yang tewas sejak Rusia mulai menginvasi pada 24 Februari 2022 lalu. Sementara Moskow membeberkan bahwa sekitar 75 ribu pria Rusia tewas dalam perang tersebut.

Baca Juga: Zelenskyy: 31 Ribu Tentara Ukraina Tewas akibat Invasi Rusia

1. Penundaan bantuan senjata akan makan banyak korban

Ukraina Merasa Dirugikan karena Penundaan Kiriman Bantuan SenjataPresiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (Twitter.com/Volodymyr Zelenskyy)

Namun Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov menggarisbawahi bahwa mereka masih butuh komitmen besar dari para sekutu, terutama pengiriman senjata. Jika pengiriman ditunda, maka akan memakan banyak korban jiwa.

“Kami melihat ke arah musuh, ekonomi mereka hampir 2 triliun dolar AS, mereka menggunakan hingga 15 persen anggaran resmi dan tidak resmi untuk berang. Jadi setiap komitmen yang tidak tercapai tepat waktu, kita kehilangan warga kita, kita kehilangan wilayah,” ucap Umerov.

Baca Juga: 2 Tahun Invasi Ukraina, AS Akan Jatuhkan Sanksi Baru terhadap Rusia

2. Ukraina dirugikan dalam melawan Rusia

Salah satu penundaan pengiriman senjata dari Eropa, di mana menurut Umerov, hal tersebut membuat Ukraina rugi dalam perhitungan perang melawan Rusia.

Kiev juga dilemahkan oleh pemblokiran paket bantuan AS senilai 60 miliar dolar AS di tengah perselisihan politik di Kongres AS.

3. Ukraina kekurangan senjata militer

Umerov menyerukan Barat berkomitmen memberikan bantuan sesegera mungkin, mengingat Rusia pasti akan menyerang lagi.

“Kami melakukan segala hal yang mungkin dan tidak mungkin dilakukan, tetapi tanpa pasokan yang tepat waktu, hal itu akan merugikan kami,” katanya.

Sementara itu, Zelenskyy menyampaikan, alasan serangan balasan tahun lalu tidak dimulai lebih awal karena kurangnya senjata dan serangan telah diketahui Rusia. Aksi balasan sebagian besar gagal.

Pekan lalu, pasukan Ukraina juga ditarik dari kota utama Avdiivka di timur, yang menurut Zelenskyy karena melemahnya pasokan senjata Barat.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya