Vietnam Lantik Presiden Baru, Eks Menteri Keamanan Publik 

To Lam dilantik kemarin

Intinya Sih...

  • To Lam dilantik menjadi presiden Vietnam menggantikan Vo Van Thuong yang mundur karena diduga melanggar aturan Partai Komunis.
  • Ditunjuk setelah parlemen mencapai kesepakatan dalam pemungutan suara tertutup dengan dukungan 472 dari total 473 anggota parlemen Vietnam.
  • Lam terkenal sebagai sosok antikorupsi dengan kampanye bertajuk "Blazing Furnace" dan diduga akan duduk di kursi pemimpin Partai Komunis Vietnam.

Jakarta, IDN Times - Vietnam melantik presiden barunya, To Lam pada Rabu (22/5/2024) menggantikan Vo Van Thuong yang mundur karena diduga melanggar aturan Partai Komunis. Lam sebelumnya menjabat sebagai Menteri Keamanan Publik Vietnam.

Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (23/5/2024), penunjukkan Lam ini diumumkan setelah parlemen Vietnam mencapai kesepakatan dalam pemungutan suara tertutup.

Sebanyak 472 anggota dari total 473 anggota parlemen Vietnam menyetujui pencalonan Lam.

Baca Juga: Inggris: Bukan Waktu Tepat untuk Akui Negara Palestina

1. Dikenal sebagai tokoh antikorupsi

Lam sendiri sudah dicalonkan oleh Partai Komunis sejak pekan lalu. Di Vietnam, Lam terkenal sebagai sosok antikorupsi dengan kampanye bertajuk Blazing Furnace.

Dengan terpilihnya Lam menjadi Presiden Vietnam, langkah ini diduga bakal memuluskan jalan Lam untuk duduk di kursi pemimpin Partai Komunis Vietnam.

Baca Juga: Netanyahu Kecam 3 Negara Eropa yang Akui Palestina 

2. Kurun waktu dua tahun, dua presiden Vietnam mengundurkan diri

Presiden Vietnam, Vo Van Thuong, mengundurkan diri pada Kamis (21/3/2024) setelah lebih dari satu tahun menjabat. Peristiwa tersebut membuat Vietnam kehilangan dua presiden hanya dalam waktu dua tahun.

Partai Komunis yang berkuasa mengatakan, Thuong mundur karena pelanggaran dan kekurangan. Sebelumnya, Thuong menggantikan Nguyen Xian Phuc yang dipaksa mundur karena skandal korupsi.

Vietnam sedang gencar melakukan kampanye antikorupsi. Tindakan keras telah diambil yang menyebabkan beberapa politisi senior dipecat dan pemimpin bisnis terkemuka diadili karena penipuan dan korupsi.

Baca Juga: Norwegia, Irlandia, Spanyol Bakal Akui Negara Palestina 

3. Picu kekhawatiran stabilitas politik negeri

Vietnam memiliki struktur kepemimpinan kolektif yang tidak biasa dengan wewenang di puncak dibagi antara empat posisi, yaitu presiden, perdana menteri, sekretaris jenderal partai komunis, dan ketua majelis nasional.

Jabatan presiden di Vietnam sebagian besar bersifat seremonial. Jabatan paling berkuasa adalah Sekretaris Jenderal Partai Komunis.

Kemunduran Thuong saat itu memicu kekhawatiran terhadap stabilitas politik negara tersebut.

Baca Juga: Israel Tarik Dubesnya dari Norwegia, Spanyol, Irlandia

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya