Voting DK PBB soal Gaza Ditunda Lagi untuk Keempat Kali

Ada 3 poin yang diubah di dalam rancangan resolusi

Jakarta, IDN Times - Pemungutan suara atau voting Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berada di ambang ketidakpastian setelah ditunda lagi untuk keempat kalinya. Voting direncanakan akan digelar pada Jumat (22/12/2023), waktu setempat.

Mulanya, voting direncanakan digelar pada Senin lalu. Namun karena alotnya negosiasi dengan Amerika Serikat (AS), voting mengalami penundaan sampai empat kali.

Dilansir dari BBC, sesi tertutup di DK PBB telah digelar Kamis malam waktu setempat di mana Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield menolak mengatakan apakah AS akan abstain atau memilih ‘ya’ atau bahkan mengeluarkan hak veto lagi sama seperti voting 8 Desember lalu.

Sejumlah diplomat mengatakan, penundaan voting ini memang disebabkan dari pihak AS yang belum setuju dengan rancangan resolusi.

1. Ada tiga poin yang berubah dari resolusi

Sumber diplomatik anonim mengatakan kepada Al Jazeera bahwa wakil Rusia dan Palestina di PBB tidak menyetujui adanya 3 poin yang berubah dari resolusi tersebut dan meminta kembali ke perundingan awal.

“Mereka berunding lebih dari satu jam, sampai larut malam dan mencoba berunding kembali besok, sampai mendapat kesimpulan,” kata sumber anonim tersebut.

Baca Juga: Upayakan Gencatan Senjata, Mesir Coba Menengahi Hamas-Israel di Gaza

2. AS sebut rancangan resolusi berisi soal bantuan ke Gaza

Greenfield mengatakan bahwa rancangan resolusi tersebut berisi rencana memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan di Jalur Gaza.

“Ini akan mendukung prioritas Mesir dalam memastikan bahwa kami menerapkan mekanisme yang akan mendukung bantuan kemanusiaan, dan kami siap untuk bergerak maju,” ucap dia.

Greenfield juga menolak klaim bahwa resolusi tersebut ‘dipermudah’. Tetapi, ia mengatakam bahwa resolusi ini adalah resolusi yang kuat yang didukung penuh oleh negara-negara Arab.

3. Korban tewas di Gaza mencapai 20 ribu orang

Voting DK PBB soal Gaza Ditunda Lagi untuk Keempat KaliGedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Kementerian Kesehatan Palestina merilis jumlah terbaru dari warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel dalam 76 hari terakhir. Jumlah korban tewas di Jalur Gaza kini mencapai 20 ribu orang dan melukai 55 ribu orang lainnya.

Setidaknya 8 ribu orang yang tewas adalah anak-anak dan 6.200 orang adalah perempuan. Sampai saat ini, masih ada 6.700 orang juga yang hilang.

Baca Juga: Presiden Prancis Sentil Israel yang Ingin Meratakan Gaza

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya