WHO: Akhir Pandemik COVID-19 di Depan Mata 

WHO mengklaim kasus baru terus menurun

Jakarta, IDN Times - Jumlah kasus COVID-19 yang baru dilaporkan telah turun secara signifikan. Pernyataan ini diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

"Kasus baru yang dilaporkan, pekan lalu sudah turun ke level terendah," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (15/9/2022).

1. Akhir pandemik di depan mata

WHO: Akhir Pandemik COVID-19 di Depan Mata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto diambil dari media sosial. twitter.com/DrTedros

Tedros mengatakan, negara-negara di dunia bisa mengambil kesempatan ini untuk menyatakan bahwa pandemik COVID-19 akan berakhir.

"Kami tidak pernah dalam posisi ini, posisi yang baik, untuk mengakhiri pandemik. Akhirnya sudah di depan mata," kata Tedros.

"Jika kita tidak mengambil kesempatan ini sekarang, kita menghadapi risiko lebih banyak varian, lebih banyak kematian, lebih banyak gangguan dan ketidakpastian," lanjut dia.

Baca Juga: [UPDATE] 3 Negara dengan Kasus Aktif COVID-19 Terbanyak di Dunia

2. Jumlah kasus COVID-19 dunia turun 28 persen

WHO: Akhir Pandemik COVID-19 di Depan Mata Ilustrasi Suasana Pandemik COVID-19 di Kota Guatemala, Amerika (ANTARA FOTO/Press Service of The Presidency)

Menurut laporan epidemiologi WHO yang terbaru, jumlah kasus COVID-19 hingga pekan ini turun sekitar 28 persen. Pekan lalu, jumlah kasus turun sekitar 12 persen.

Tetapi bisa saja ini bukan data yang sebenarnya, menurut WHO, karena banyak negara di dunia telah mengurangi tes antigen dan PCR serta tidak mendeteksi kasus  baru.

"Jumlah kasus yang dilaporkan WHO yang kami tahu, terlalu rendah," ucap pimpinan teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove.

3. Ada 605 juta kasus di dunia sejak awal pandemik

WHO: Akhir Pandemik COVID-19 di Depan Mata Perawat memakai pakaian pelindung di lokasi tes drive-thru COVID-19 di University of Washington's Northwest Outpatient Medical Center di Seattle, Washington, Amerika Serikat, pada 17 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Brian Snyder

Sejak awal pandemik, WHO menghitung ada 605 juta kasus di seluruh dunia dengan 6,4 juta kematian. Meski WHO pun meyakini jumlah yang sebenarnya melebihi angka tersebut.

Sementara itu, dalam upaya membantu negara-negara melakukan apa yang diperlukan untuk mengendalikan virus, WHO menerbitkan enam ringkasan kebijakan.

"Namun kita harus tetap waspada karena masih ada virus yang sangat bisa berubah dan berkembang dan beradaptasi," kata Tedros.

Baca Juga: WHO Yakin Eropa Bakal Terbebas dari Cacar Monyet, Ini Indikasinya!

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya