WNI Korban Penipuan Loker Bodong Tersebar di 5 Negara ASEAN 

Jumlahnya juga terus meningkat di tahun 2022

Jakarta, IDN Times - Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha membeberkan fakta bahwa jumlah WNI yang tertipu dengan lowongan kerja bodong di beberapa negara di Asia Tenggara, terus bertambah.

“Jadi pada 2022, total tercatat ada 1.185 WNI yang menjadi korban, tersebar di lima negara, yaitu Kamboja 864 WNI, Myanmar, 81 WNI, Filipina 107 WNI, Laos 102 WNI dan Thailand 31 WNI,” kata Judha di Jakarta.

Fokus utama pemerintah saat ini adalah bukan hanya menangani kasus yang ada namun juga sekuat mungkin mencegahnya terjadi terus menerus.

Baca Juga: Migrant Care Masih Terima Aduan WNI Terjebak Loker Bodong

1. Ada WNI yang sudah diselamatkan tapi kembali lagi

WNI Korban Penipuan Loker Bodong Tersebar di 5 Negara ASEAN Para WNI korban penipuan loker bodong Kamboja dipulangkan. (dok. KBRI Phnom Penh)

Judha menuturkan, fenomena penipuan lowongan kerja ini pun tidak membuat para WNI jera.

“Karena kami mencatat bahwa dari jumlah tersebut, setelah kami pulangkan ke Indonesia, mereka berangkat lagi ke luar negeri, bahkan ada yang bekerja di jenis pekerjaan yang sama, tapi beda perusahaannya,” ucap dia.

Bahkan, yang ada di Vientiane, Laos, pemerintah sempat memulangkan 15 WNI dan tercatat 11 WNI kembali lagi ke Laos.

Mayoritas, mereka diiming-imingi bekerja sebagai customer service atau operator. Kenyataannya, para WNI ini dipekerjakan di perusahaan online scam dan diminta untuk menipu orang-orang.

Modus seperti ini biasanya ada di layanan jual beli online atau media sosial.

Baca Juga: 6 Tips Terhindar dari Penipuan Berkedok Lowongan Kerja, Waspada!

2. Jangan mudah tergiur dengan gaji tinggi

WNI Korban Penipuan Loker Bodong Tersebar di 5 Negara ASEAN Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha. (dok. Kemlu RI)

Judha juga mengatakan, memberikan pengarahan kepada WNI saat ini menjadi salah satu fokus pemerintah.

“Bahwa masyarakat ini jangan mudah tertipu dengan penawaran gaji tinggi dan pekerjaan mudah serta tidak ada syarat-syaratnya,” ujar Judha.

Apalagi, lanjutnya, jika tidak diminta untuk mengurus visa kerja. Biasanya, para penipu ini meminta calon korbannya hanya menggunakan bebas visa di Asia Tenggara yang hanya boleh digunakan untuk wisata.

Memang, gaji yang ditawarkan cukup besar yakni 1.000 hingga 1.200 dolar AS per bulan.

Baca Juga: Kisah WNI Korban Loker Bodong di Kamboja, Berawal Tergiur Gaji Tinggi 

3. Mayoritas yang tertipu adalah anak muda

WNI Korban Penipuan Loker Bodong Tersebar di 5 Negara ASEAN 10 WNI yang diduga menjadi korban TPPO di Kamboja saat sudah di Indonesia, Selasa (15/11/2022). IDNTimes/Istimewa

Judha juga memaparkan bahwa mayoritas WNI yang sudah dipulangkan dan berangkat lagi adalah anak muda.

“Beda tipenya dengan Malaysia. Kalau di Malaysia yang berangkat itu biasanya untuk ART. Nah, yang online scam ini adalah anak-anak muda yang sudah lulus SMA, lulus kuliah,” tukasnya.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya