WNI Relawan Ungkap Situasi Rafah Sedang Genting

Total ada 13 WNI relawan MER-C di Rafah

Jakarta, IDN Times - Warga Negara Indonesia (WNI) relawan MER-C, Fikri Rofiul Haq mengungkapkan bahwa dirinya mulai mendengar dentuman di Rafah. Saat ini, posisi Fikri sudah berpindah ke Rafah.

“Di sini sedang genting. Kami sudah ada di Rafah sejak tim MER-C gelombang 1 bisa masuk ke Gaza bulan Maret kemarin,” kata Fikri, kepada IDN Times, Selasa (7/5/2024).

Dengan kedatangan tim MER-C tersebut, total ada 13 WNI yang ada di Gaza dan berlokasi sementara di Rafah. Mereka turut membantu warga Palestina yang terkena serangan Israel.

1. Israel mulai serang bagian barat dan timur Rafah

Setidaknya delapan orang tewas di Rafah akibat serangan militer Israel semalam, tepatnya di lingkungan Tal al-Sultan di barat Rafah.

“Israel mengebom beberapa rumah milik keluarga warga Palestina di Rafah barat. Israel menewaskan delapan orang, termasuk anak kecil,” sebut laporan media Palestina, WAFA, dikutip dari Al Jazeera.

Selain itu, Israel juga mulai melancarkan serangan ke bagian timur Rafah, bersamaan dengan Hamas yang sudah menyepakati proposal gencatan senjata yang ditawarkan Qatar dan Mesir.

Baca Juga: Israel Mulai Serang Rafah saat Hamas Setuju Gencatan Senjata

2. Israel minta warga Palestina mengungsi dari Rafah

Sebelumnya, Israel baru saja mengeluarkan perintah evakuasi segera kepada warga Palestina dan pengungsi lainnya, untuk keluar dari Rafah. Setidaknya ada sekitar 1,4 juta warga Palestina yang mengungsi dari berbagai wilayah di Gaza, ke Rafah, akibat serangan Israel.

“Tentara Israel memperluas zona kemanusiaan di Al-Mawasi dan meminta warga Palestina untuk sementara mengungsi dari Rafah timur ke zona kemanusiaan tersebut,” sebut juru bicara militer Israel Avichay Adraee.

3. Israel sebut menyediakan keperluan lengkap

Perluasan zona kemanusiaan ini diklaim Israel meliputi tenda tempat tinggal sementara, rumah sakit lapangan, makanan, air, obat-obatan serta perbekalan lainnya dalam jumlah besar.

“Tentara juga mengizinkan kolaborasi dengan organisasi internasiona tertentu dan negara-negara lain untuk memperluas cakupan bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Jalur Gaza,” tuturnya.

Namun, Adraee menegaskan bahwa proses perluasan zona kemanusiaan itu akan dilakukan bertahap.

Baca Juga: Ingin Habisi Hamas, Israel Paksa Warga Palestina Mengungsi dari Rafah 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya