Zelenskyy Temui Pangeran Salman, Minta Solusi Perang 

Arab Saudi dukung semua upaya penyelesaian konflik

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Arab Saudi, kemarin, untuk meminta solusi atas perang Ukraina dan Rusia yang masih berlangsung.

Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (28/2/2024), keduanya disebut membahas Formula Perdamaian Kiev untuk mengakhiri konflik. Melalui pertemuan itu, Zelenskyy dan Pangeran Salman juga membahas KTT Perdamaian yang rencananya bakal digelar akhir 2024 di Swiss.

"Presiden Zelenskyy secara khusus berterima kasih kepada Arab Saudi yang membantu memulihkan perdamaian yang adil di Ukraina dan membantu menemukan solusi yang adil," begitu pernyataan kantor Zelenskyy.

1. Arab Saudi dukung upaya selesaikan krisis Ukraina-Rusia

Sementara itu, Arab Saudi menyatakan Pangeran Salman mendukung semua upaya dan internasional yang bertujuan menyelesaikan krisis Ukraina-Rusia.

"Kami mengandalkan dukungan aktif dari Saudi untuk KTT Perdamaian pertama," ucap Zelenskyy.

Baca Juga: Ukraina Merasa Dirugikan karena Penundaan Kiriman Bantuan Senjata

2. Sebanyak 31 ribu tentara Ukraina tewas melawan Rusia

Zelenskyy Temui Pangeran Salman, Minta Solusi Perang Ilustrasi bendera negara Ukraina (unsplash.com/Yehor Milohrodskyi)

Zelenskyy mengatakan sebanyak 31 ribu tentara negaranya tewas selama perang melawan Rusia. Ini merupakan pertama kalinya Ukraina menyampaikan jumlah tentara tewas sejak perang meletus pada 24 Februari 2022.

Informasi disampaikan pada Minggu (25/2/2024), setelah Menteri Pertahanan Ukraina, Rustam Umerov, mengatakan setengah dari seluruh bantuan Barat tertunda. Masalah itu menyebabkan Ukraina mengalami berbagai kemunduran untuk mengusir Rusia dari wilayahnya.

"Sebanyak 31 ribu personel militer Ukraina tewas dalam perang ini. Bukan 300 ribu, bukan 150 ribu, bukan apa pun yang dibohongi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan lingkaran penipunya. Namun, setiap kekalahan ini merupakan pengorbanan besar bagi kami," kata Zelenskyy.

3. Ukraina kekurangan senjata militer

Zelenskyy Temui Pangeran Salman, Minta Solusi Perang Kondisi Ukraina digempur Rusia, 2 Januari 2024. (dok. Kedubes Ukraina di Jakarta)

Sementara itu, Umerov meminta pihak Barat berkomitmen memberikan bantuan. Sebab, Ukraina merasa kerepotan menghadapi Rusia akibat pasokan senjata yang kurang.

Apalagi, Ukraina pernah menunda serangan tahun lalu karena kurangnya senjata dan rencananya telah diketahui Rusia. Aksi balasan sebagian besar gagal. Pekan lalu, pasukan Ukraina juga ditarik dari kota utama Avdiivka di timur, yang menurut Zelenskyy karena melemahnya pasokan senjata Barat.

"Kami melakukan segala hal yang mungkin dan tidak mungkin dilakukan, tetapi tanpa pasokan yang tepat waktu, hal itu akan merugikan kami," katanya.

Baca Juga: Ukraina Merasa Dirugikan karena Penundaan Kiriman Bantuan Senjata

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya