Menanggapi hal ini, Maroko menegaskan bahwa aksi kekerasan yang terjadi pada pekan lalu di Melilla disebabkan oleh seseorang yang berasal dari perbatasan Aljazair. Bahkan, Maroko menyebut orang yang memimpin para migran itu merupakan seorang anggota militer telatih.
"Kekerasan ekstrem dari pelaku serangan dan strategi serangan ini sudah terorganisir dan terencana dan terstruktur. Serangan ini dipimpin oleh seseorang yang berpengalaman untuk melakukan operasi di zona konflik" ungkap Kedubes Maroko di Madrid.
Dilaporkan La Vanguardia, Pemerintah Maroko juga menyebut pelaku serangan masuk ke Maroko melalui perbatasan Aljazair yang dikenal tidak terlalu ketat. Para pelaku yang merupakan orang Afrika Sub-Sahara itu sudah dipersenjatai dengan tongkat, golok, batu, dan pisau yang langsung menyerang aparat keamanan di Maroko.
Maroko juga terus mengingatkan betapa bahaya dan kerasnya jaringan penyelundupan manusia dari Afrika ke Eropa. Mereka bersedia melakukan segala cara untuk membawa kliennya ke tempat yang dituju melewati jalur berbahaya. Maroko juga menambahkan pihaknya sudah meringkus 5 ribu jaringan penyelundupan migran dalam lima tahun terakhir.