Jakarta, IDN Times – Sebuah penelitian di Afrika Selatan menunjukkan, risiko rawat inap dan gejala parah terhadap orang yang terinfeksi COVID-19 varian Omicron lebih rendah dibanding varian Delta. Kendati begitu, peneliti memberikan catatan bahwa temuan itu bisa saja disebabkan oleh kekebalan populasi yang tinggi.
Studi terbaru, yang belum ditinjau sejawat (peer-reviewed), membandingkan data infeksi Omicron pada Oktober dan November dengan data infeksi Delta antara April-November di Afrika Selatan, dikutip dari CNA.
Sampai saat ini, belum ada data definitif yang menggambarkan tingkat ancaman dari Omicron. Data yang sama juga belum tersedia terkait penurunan efikasi vaksin terhadap varian ini.