Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anthony Fauci: Varian Omicron akan Mengamuk di Seluruh Dunia

Salah satu staf Kepresidenan Amerika Serikat di bidang kesehatan, Dr. Anthony Fauci. (Instagram.com/doc.fauci)

Jakarta, IDN Times – Epidemiolog terkemuka di Amerika Serikat (AS), Anthony Fauci, memperingatkan tentang ancaman varian Omicron menjelang musim dingin. Sebagai dampaknya, Fauci menyebut bila banyak negara akan merasakan lonjakan infeksi COVID-19, menerapkan kembali pembatasan, dan tingginya permintaan perawatan di rumah sakit. 

 “Satu hal yang sangat jelas adalah kemampuan penyebarannya yang luar biasa. Itu (varian Omicron) akan mengamuk di seluruh dunia,” kata Fauci sebagaimana dilansir dari Al Jazeera. 

Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO), sedikitnya 89 negara telah melaporkan temuan kasus Omicron. Varian ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada November lalu. 

1. Varian Omicron akan mengancam ketahanan rumah sakit

Ilustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di tengah ketiadaan data definitif soal ancaman varian Omicron, Fauci memperingatkan supaya masyarakat dunia tidak terlalu optimis dalam menilai varian ini. Pasalnya, sejauh ini permintaan rawat inap masih lebih rendah dibanding gelombang pandemik yang dipicu varian Delta. 

Menurut Fauci, yang merupakan penasihat kesehatan untuk Presiden Joe Biden, rendahnya rawat inap disebabkan oleh kekebalan atau antibodi yang masih relatif tinggi. 

“Tidak peduli bagaimana Anda melihatnya (varian Omicron). Ketika Anda memiliki begitu banyak infeksi sekalipun gejalanya tidak parah, rumah sakit dalam satu atau dua minggu ke depan akan sangat tertekan,” terang Fauci. 

2. Vaksinasi dosis booster bisa mencegah tingkat keparahan penyakit

ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis)

Fauci mendesak orang Amerika yang belum divaksinasi untuk segera menerima suntikan. Bagi orang yang sudah divaksinasi, dia mendorong agar masyarakat AS menerima dosis booster.  

Sedikitnya lebih dari 70 persen dari populasi AS telah menerima satu suntikan dan masih ada 50 juta orang yang belum diinokulasi. 

"Dengan Omicron, musim dingin akan semakin berat dalam beberapa minggu atau bulan mendatang,” ucap Fauci. 

Direktur National Institutes of Health, Francis Collins, memprediksi bahwa jumlah kasus Omicron di Negeri Paman Sam akan meningkat tajam dalam dua pekan ke depan. 

“Pesan penting untuk hari ini, jika Anda sudah memiliki vaksin dan telah menerima booster, Anda sangat terlindungi dari Omicron yang menyebabkan penyakit parah,” kata Collins dikutip dari CBS.  

“Jadi 60 persen orang Amerika yang memenuhi syarat untuk dosis booster agar segera menerimanya, jangan menunggu,” tambah dia.

3. Omicron menyumbang sekitar 3 persen dari kasus COVID-19 di AS

ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Omicron diketahui menyumbang sekitar tiga persen dari kasus aktif di AS, angka yang diperkirakan akan meningkat pesat seperti yang terlihat di negara lain.

Pada Sabtu (18/12/2021), New York mengumumkan rekor jumlah kasus harian untuk hari kedua berturut-turut, dengan hampir 22 ribu hasil positif. Wali Kota New York, Bill de Blasio, menyerukan kawasan itu untuk berperang melawan corona.

Dia menyampaikan, pemerintah telah menghabiskan sekitar 10 juta dolar AS untuk mempromosikan vaksinasi booster

AS tercatat sebagai negara dengan kematian akibat COVID-19 terbanyak di dunia, melampaui sekitar 800 ribu kematian. Negara ini juga telah mencatat lebih dari 51 juta kasus positif. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us