Suara Elektoral Pennsylvania Paling Berpengaruh di Pilpres AS

04 Nov 2020, 14:31 WIB

Joe Biden saat menyampaikan jawaban dalam Debat Calon Presiden Amerika Serikat pada Kamis, 22 Oktober 2020 (Twitter.com/JoeBiden)

Jakarta, IDN Times - Negara bagian Pennsylvania akan menentukan Presiden Amerika Serikat periode 2021-2024 dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat yang berlangsung pada Rabu (4/11/2020). Sebab Pennsylvania memiliki suara elektoral terbanyak dibanding negara bagian lainnya.

Berdasarkan Konstitusi Amerika Serikat, terdapat 538 orang elektoral yang merupakan wakil dari setiap negara bagian. Suara elektoral sendiri merupakan jumlah suara yang dimiliki oleh setiap negara bagian Amerika Serikat. Jumlahnya berbeda-beda di setiap negara bagian, tergantung dari kepadatan penduduknya.

“Seperti halnya, Pennsylvania memiliki 20 orang elektoral, negara (bagian) yang lain cuma berapa yang akan mewakili menuju ke Washington,” ujar CO Founder Indonesian Lantern, Didi Prambadi, dalam wawancara eksklusif bersama IDN Times, Rabu (4/11/2020).

Terdapat banyak hal menarik dalam Pilpres Amerika Serikat, mulai dari gaya kampanye para calon, hingga penghitungan suara elektoral yang sangat berpengaruh untuk menentukan pemimpin Amerika Serikat selanjutnya.

1.Elektorat biasanya ditunjuk oleh partai politik berdasarkan loyalitasnya

Joe Biden bersama Kamala Harris (Twitter.com/JoeBiden)

Didi menjelaskan, ada sebuah negara bagian yang memiliki jutaan pemilih dalam Pilpres AS. Jika kemudian menang, maka negara bagian tersebut hanya dapat tiga suara elektoral yang akan mewakili negaranya dalam pemilihan nanti.

Seorang elektorat dari masing-masing negara bagian, biasanya ditunjuk oleh partai politik berdasarkan loyalitas orang tersebut. “Kalau sama sekali gak loyal, itu gak akan ditunjuk untuk jadi elektor gitu,” ujar Didi.

2.Pentingnya suara Pennsylvania dalam Pilpres Amerika Serikat

Mantan Presiden AS Donald Trump saat melakukan reli kampanye di Bandara Muskegon di Muskegon, Michigan, Amerika Serikat, Sabtu (17/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Didi mengatakan, Pennsylvania mendapatkan 20 suara elektoral dalam Pilpres Amerika tahun ini. Dengan begitu, akan ada 20 elektorat perwakilan Pennsylvania dalam pemilihan nanti. Negara bagian dengan jumlah 20 suara elektoral termasuk kategori banyak dan penting dalam menentukan pemimpin selanjutnya.

“Kenapa penting? Ini untuk jaga-jaga, Kalau Joe Biden dan Donald Trump itu mendapatkan 259 suara, pas di tengah-tengah dari 500 sekian suara elektoral itu,” ujarnya.

Dengan banyaknya suara elektoral, Pennsylvania menjadi Battleground atau Swing States yang menjadi kunci penentuan pemimpin Amerika selanjutnya. Adapun negara bagian yang masuk ke dalam Battleground atau Swing States, yakni Pennsylvania, Michigan, Georgia, dan Florida.

“Swing States-nya ini kan dulu mendukung Republik, bisa di-swing ke Demokrat. Maksudnya pindah. Artinya diperebutkan oleh Joe Biden itu makanya,” ujar Didi.

3.Bagimana peran calon Presiden Joe Biden untuk dapatkan kepercayaan masyarakat Pennsylvania?

Joe Biden dalam Debat Calon Presiden Amerika Serikat pada Kamis, 23 Oktober 2020 (Twitter.com/JoeBiden)

Berdasarkan pengamatannya, Didi melihat akan menjadi sulit untuk Joe Biden mendapatkan kepercayaan masyarakat Pennsylvania. Lantaran, banyak kaum kulit putih yang Republik menganggap kelompok hitam itu sebagai perusuh dan perusak.

“Sulit untuk mengalihkan, sebab Black Lives Matter di situ. Itu mereka sekarang hati-hati dan was was ya,” ujar Didi.

Namun hingga saat ini, Pasangan Calon Presiden Amerika Serikat, Joe Biden – Kemala Harris saat ini masih unggul sementara berdasarkan hasil US Elections Live Results versi Aljazeera.com. Biden-Harris mendapatkan 223 suara dari 270 suara elektoral yang dibutuhkan.