Spanyol Batalkan Penjualan 400 Rudal Kendali Laser ke Arab Saudi

Kira-kira kenapa ya?

Madrid, IDN Times – Pemerintahan Spanyol telah memutuskan untuk membatalkan kesepakatan mengenai transaksi jual beli rudal kendali laser sebanyak 400 unit kepada pemerintah Arab Saudi.

Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi dan Spanyol telah menjalin kesepakatan pada tahun 2015 yang lalu mengenai penjualan 400 unit rudal kendali laser kepada Arab Saudi.

1. Pemerintah Spanyol berencana kembalikan dana kesepakatan awal sejumlah 9,2 juta euro kepada Pemerintah Arab Saudi

Spanyol Batalkan Penjualan 400 Rudal Kendali Laser ke Arab Saudipixabay.com/ geralt

Laporan mengenai rencana pembatalan kesepakatan penjualan rudal kendali laser kepada pemerintah Arab Saudi ini pertama kali disiarkan oleh kantor berita radio Cadena SER, demikian seperti dikutip dari laman India Times.

Menurut laporan tersebut, pemerintahan baru sosialis Spanyol berencana untuk mengembalikan dana kesepakatan awal sejumlah 9,2 juta Euro kepada pemerintahan Arab Saudi. Dana tersebut merupakan bagian dari kesepakatan pembelian rudal kendali laser yang ditandatangani Pemerintah Spanyol dan Arab Saudi pada tahun 2015 yang lalu.

Dilansir dari laman Sputnik News, juru bicara Kementerian Pertahanan Spanyol telah mengonfrmasi mengenai pembatalan kesepatakan penjualan 400 rudal kendali laser tersebut ke Arab Saudi. Namun meskipun begitu tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai alasan utama dibalik pembatalan kesepatakan transaksi jual beli sistem persenjataan tersebut.

2. Pengumuman pembatalan kesepatakan itu muncul paska terjadinya kesalahan serangan udara pada kelompok pemberontak di Yaman pada Agustus lalu

Spanyol Batalkan Penjualan 400 Rudal Kendali Laser ke Arab Saudipixabay.com/ SpaceX-Imagery

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab beserta dengan negara-negara sekutu lainnya melakukan intervensi pada konflik internal Yaman sejak tahun 2015 yang lalu.

Intervensi itu muncul paska kelompk Houthi mengusir pemerintahan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi dari ibu kota Sanaa yang juga disertai dengan penguasaan sebagain wilayah Negara itu.

Pengumuman pembatalan kesepakatan antara Spanyol dan Arab Saudi itu muncul paska koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi itu mengakui telah melakukan sebuah kesalahan dalam suatu serangan udara dengan target pemberontak di Yaman. Serangan udara itu diluncurkan pada bulan Agustus lalu yang menewaskan tak kurang dari 40 orang anak-anak, demikian menurut laporan dari India Times.

Pada 9 Agustus lalu, koalisi yang dipimpin oleh Saudi Arabia tersebut menyerang sebuah bus sekolah berisi anak-anak yang mengakibatkan puluhan korban meninggal dunia, demikian menurut laporan dari Komite Palang Merah Internasional seperti dituliskan Sputnik News.

Koalisi pimpinan Saudi itu pun mengakui bahwa kesalahan serangan udara pada bus yang diduga mengangkut pemberontak itu dan akan bertanggung-jawab atas kesalahan serangan yang menuntun pada 'tragedi' kemanusiaan itu.

Dalam konflik internal itu telah mengakibatkan tak kurang dari 10.000 orang tewas dan sekitar 2.200 orang diantaranya adalah anak-anak. Perserikatan Bangsa-Bangsa mengkritisi bahwa konflik itu telah memicu terjadinya krisis kemanusiaan terburuk di Dunia.

3. Organisai Non-Pemerintah dan Amnesti Internasional mendesak Pemerintahan Sosialis Spanyol untuk menghentikan penjualan senjata kepada Arab Saudi

Spanyol Batalkan Penjualan 400 Rudal Kendali Laser ke Arab Saudipixabay.com/ amwest97

Menurut organisasi Amnesti Internasional, Spanyol adalah salah satu negara pengeskpor senjata terbesar ke Arab Saudi.

Dengan adanya krisis kemanusiaan yang terjadi di Yaman, Organisasi Amnesti Internasional dan juga organisasi hak asasi manusia lainnnya termasuk Oxfam dan juga Greenpeace pada Selasa (04/09) lalu telah mendesak Pemerintahan Spanyol untuk menghentikan penjualan senjata baik kepada Saudi Arabia maupun juga Israel, demikian seperti dilaporkan India Times.

Desakan dari organisasi-organisasi pegiat kemanusiaan itu muncul lantaran senjata sering digunakan untuk melakukan kekerasan dan kejahatan kemanusiaan kepada para penduduk sipil.

Berdasarkan laporan yang diturunkan oleh Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) yang dikutip dari Sputnik News, sekitar 8,3% dari total ekspor sistem persenjataan Spanyol pada tahun 2013-2017 adalah diekspor ke Saudi Arabia.

Baca Juga: Jadi Jemaah Haji Ilegal, 116 WNI Terjaring Aparat Arab Saudi

Subagiyo Photo Verified Writer Subagiyo

Biarkan saja seperti ini.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya