Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Suriah Murhaf Abu Qasra, pada Kamis (6/2/2025), mengatakan bahwa pemerintahannya masih mempertimbangkan kelanjutan pangkalan militer Rusia di teritori Suriah. Ia mengklaim pangkalan tersebut harus sesuai dengan kepentingan negaranya.
Pada akhir Januari, pemerintah baru Suriah sudah membatalkan perjanjian dengan Rusia soal pangkalan Angkatan Laut (AL) di Tartus. Pihaknya mengklaim bahwa keberadaan pangkalan militer Rusia itu tidak membawa dampak dan memberikan pemasukan bagi negara.