Rusia Akan Gunakan Senjata Nuklir untuk Lindungi Belarus

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Rabu (5/2/2025), resmi menyerahkan dokumen kepada Parlemen Rusia untuk menyetujui penggunaan senjata nuklir guna melindungi keamanan dan kedaulatan Belarus dari ancaman negara lain.
Pada Desember, Putin dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko telah menyetujui pengiriman senjata misil antarbenua Oreshnik ke Belarus. Keduanya mengungkapkan bahaya merembetnya peperangan di Ukraina.
1. Perbolehkan gunakan senjata nuklir untuk balas serangan di Rusia-Belarus
Dalam perjanjian tersebut, senjata nuklir Rusia akan digunakan untuk membalas serangan menggunakan senjata nuklir maupun senjata konvensional lainnya dari negara lain yang menyasar teritori Rusia dan Belarus.
Rusia menyebut perjanjian penggunaan senjata nuklir kedua negara penting untuk mencegah terjadinya konflik nuklir dan segala konflik yang bertujuan pada perusakan. Kebijakan ini diklaim sebagai langkah tepat untuk melindungi teritori gabungan Rusia-Belarus atau Union State, dikutip Tass.
Selain itu, perjanjian ini juga menyebutkan bahwa jika ada salah satu negara Union State yang diserang, maka negara anggota lainnya harus ikut membantu melawan. Langkah bantuan tersebut berupa kebutuhan militer, teknis militer, dan bantuan lainnya.
Dokumen tersebut juga menuliskan pendirian fasilitas militer dan pembentukan formasi militer Rusia untuk diterjunkan ke dalam teritori Belarus.
2. Zelenskyy sebut Putin berniat menyeret Belarus dalam perang

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, Putin berniat mengirimkan pasukan ke Belarus tahun ini. Ia pun menyebut, Rusia masih berniat menyeret Belarus ke dalam perang di Ukraina.
"Negara-negara harus menentukan diri mereka sendiri berapa anggaran yang dikeluarkan untuk pertahanan. Ini untuk keamanan mereka sendiri. Dengan ambisi Putin, hari ini, kami melihat bahwa dia berusaha melakukan apapun untuk melanjutkan peperangan. Dia akan melangkah jauh dan berpikir soal negara lain," tuturnya, dilansir dari RBC Ukraine.
Zelenskyy mengungkapkan bahwa pernyataannya kali ini bukanlah sebuah retorika semata. Ia menyebut, Rusia akan menerjunkan pasukannya ke teritori Belarus pada musim panas.
Ia menambahkan, Putin masih berniat memprovokasi negara lain di Eropa. Ia mengklaim target utama Rusia adalah Polandia dan negara-negara Baltik, termasuk Lithuania, Latvia, dan Estonia.
3. Ukraina belum anggap Belarus sebagai ancaman

Juru Bicara Penjaga Perbatasan Ukraina (SBGS), Andrii Demchenko, mengatakan bahwa tentara Belarus bukanlah sebuah ancaman bagi Ukraina hingga saat ini.
"Kami sudah mengadakan observasi terhadap kesiapan tempur beberapa unit dan formasi tentara Belarus. Berdasarkan hasilnya, kami melihat bahwa mereka bukanlah ancaman besar bagi Ukraina," terang Demchenko, dikutip Ukrinform.
Ia mengatakan, pasukannya tidak melihat adanya pergerakan dari personel maupun peralatan tempur Belarus. Badan Intelijen Ukraina juga mengaku tidak mendeteksi adanya formasi posisi tentara Belarus yang mengarah ke perbatasan Ukraina.
Meskipun demikian, terdapat unit tentara Belarus yang ditempatkan di dekat perbatasan Ukraina. SBGS percaya bahwa masih ada ancaman dan percobaan Belarus untuk memberikan ancaman bagi Ukraina.