Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pengungsi Suriah Termasuk Korban Tewas Penembakan di Swedia

ilustrasi tempat kejadian perkara (pexels.com/kat wilcox)

Jakarta, IDN Times - Seorang warga Suriah termasuk di antara 10 korban tewas dalam penembakan massal di sebuah sekolah di Swedia pekan ini. Hal tersebut disampaikan oleh Kedutaan Besar Suriah di Stockholm melalui halaman Facebook.

"Kami menyampaikan belasungkawa dan simpati yang tulus kepada keluarga korban, termasuk warga Suriah yang tercinta, dan kepada rakyat Swedia yang bersahabat," kata kedutaan tersebut, tanpa memberikan rincian mengenai jumlah warga Suriah yang terjebak dalam serangan itu.

Anna Bergqvist, kepala penyelidikan polisi, mengonfirmasi bahwa orang-orang dari berbagai kewarganegaraan dan usia termasuk di antara korban tewas dalam serangan di Kampus Risbergska, sebuah pusat pendidikan bagi orang dewasa, di kota Orebro pada Selasa (4/2/2025).

Tersangka juga dilaporkan tewas dalam serangan itu. Media lokal mengidentifikasinya sebagai Rickard Andersson, 35 tahun, mantan siswa sekolah tersebut. Namun sejauh ini, polisi masih bungkam soal identitas tersangka maupun motif penembakan tersebut.

1. Korban sempat video call dengan ibunya saat kejadian

Dilansir dari BBC, warga Suriah yang tewas dalam serangan tersebut bernama Salim Iskef, seorang Kristen Ortodoks yang melarikan diri dari perang di Suriah pada 2015. Laporan menyebutkan bahwa ia telah menjadi warga negara Swedia dan akan menikah pada Juni 2025.

Bibinya mengungkapkan bahwa korban sempat melakukan panggilan video ke ibunya saat kejadian, mengatakan kepadanya bahwa ia telah tertembak dan memintanya untuk menjaga tunangannya.

Selain warga Suriah, dua warga Bosnia juga ikut menjadi korban. Duta besar negara itu melaporkan bahwa satu orang terluka dan satunya lagi masih hilang.

2. Polisi tunggu hasil tes DNA untuk memastikan identitas tersangka

Polisi mengatakan, petugas tiba di lokasi kejadian 5 menit setelah alarm dibunyikan pada Selasa pukul 12:33 waktu setempat. Situasi di dalam gedung sekolah digambarkan seperti neraka, dengan para korban tergeletak di lantai, serta jeritan dan asap memenuhi ruangan.

Kepala polisi Orebro, Lars Wiren, mengatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bom telah diledakkan. Adapun asap tebal itu diduga berasal dari sesuatu yang dibakar oleh tersangka atau granat asap.

Pria bersenjata tersebut ditemukan tewas di tempat kejadian lebih dari 1 jam kemudian. Polisi mengatakan bahwa ia bunuh diri. Tersangka memiliki lisensi untuk empat senjata, dengan tiga di antaranya ditemukan di samping jenazahnya.

Bergqvist menyatakan bahwa polisi masih menunggu hasil pencocokan sampel DNA sebelum mengonfirmasi identitas tersangka.

“Apa yang dapat kami katakan adalah bahwa ada informasi bahwa dia mungkin ada hubungannya dengan sekolah tersebut, bahwa dia mungkin pernah bersekolah di sekolah ini sebelumnya," ujarnya.

3. Warga khawatir adanya motif rasial dalam serangan tersebut

Kampus Risbergska menyediakan pendidikan dasar bagi orang dewasa yang berusia di atas 20 tahun yang tidak menyelesaikan sekolah dasar atau menengah. Selain itu, fasilitas ini juga menawarkan kursus bahasa Swedia untuk para imigran.

"Kita harus menunggu hingga penyelidikan polisi selesai untuk mengetahui motifnya dan juga hingga mereka bisa mengungkapkan siapa orang ini. Namun, yang sudah diketahui secara luas adalah bahwa sekolah ini memiliki siswa dari berbagai belahan dunia," kata Magdalena Andersson, pemimpin oposisi utama Sosial Demokrat dan mantan perdana menteri Swedia, kepada The Guardian.

Sementara itu, anak-anak muda di Obrero khawatir tentang kemungkinan adanya unsur rasial dalam serangan tersebut. Dalam sebuah video yang direkam saat penembakan, terdengar seseorang berteriak, "keluar dari Eropa!" Belum jelas siapa yang mengucapkan kalimat tersebut.

Namun, polisi sebelumnya menyatakan bahwa tersangka tidak memiliki keterkaitan dengan geng kriminal dan tidak ada indikasi bahwa ia bertindak atas dasar ideologi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us