Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tentara Swedia. (instagram.com/forsvarsmakten)

Jakarta, IDN Times - Swedia, pada Selasa (15/10/2024), mengumumkan rencana peningkatan jumlah personel militer di negaranya hingga 2030. Langkah ini sebagai upaya mendongkrak kemampuan pertahanan Swedia menanggapi situasi di Eropa saat ini. 

Sejak Maret 2024, Swedia resmi menjadi anggota aliansi pertahanan NATO dan mengakhiri netralitasnya selama ratusan tahun. Keputusan Stockholm untuk bergabung dengan NATO didorong invasi skala besar Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. 

1. Akan meningkatkan anggaran pertahanan hingga 2030

Menteri Pertahanan Swedia, Pal Jonson, akan meningkatkan anggaran pertahanan sebesar 2,4 persen dari PDB pada 2025. Ia menambahkan, anggaran itu kemungkinan akan ditambah lagi di tengah ancaman Rusia. 

"Risiko serangan tidak boleh diabaikan. Rusia adalah ancaman utama kepada Swedia dan ini berdampak kepada seluruh anggota aliansi NATO. Sekarang kebebasan Rusia dibatasi karena pasukannya harus berjibaku di Ukraina, tapi mereka punya risiko militer dan politik yang besar," terangnya, dikutip Politico

Ia mengemukakan anggaran pertahanan ini terdiri dari dua, yakni anggaran militer sebesar 170 miliar krona Swedia (Rp253,9 triliun) dan tambahan 35,7 miliar krona Swedia (Rp53,3 triliun) untuk pertahanan sipil hingga 2030. 

Berdasarkan rencana ini, anggaran pertahanan akan ditambah lagi hingga 2,6 persen dari PDB Swedia pada 2028. Anggaran tersebut sudah melampaui batas minimum pengeluaran NATO sebesar 2 persen. 

2. Tambah jumlah personel militer hingga 115 ribu

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di