Rusia Tuduh Ukraina Culik Seribu Warga di Kursk Oblast

Jakarta, IDN Times - Komisaris Hak Asasi Manusia (HAM) Kepresidenan Rusia Tatyana Moskalkova, pada Senin (14/10/2024), menyebut lebih dari 1.000 warga di Kursk Oblast diculik oleh tentara Ukraina. Ia menyebut aksi ini adalah salah satu pelanggaran HAM yang dilakukan Ukraina.
Dalam 3 bulan terakhir, Institute for Study of War (ISW) mengatakan, Ukraina mampu mempertahankan teritori seluas 786 km persegi di Kursk Oblast. Basis utama militer Ukraina di Kursk berada di Sudzha dan sedang mengupayakan pembentukan basis pertahanan kedua di Desa Veseloe.
1. Sebut lebih dari 100 ribu penduduk Kursk terpaksa mengungsi
Moskalkova mengklaim, ada lebih dari seribu kerabat korban yang menanyakan keadaan keluarganya. Mereka terus mencari keberadaan keluarganya yang hilang usai inkursi Ukraina ke Rusia.
"Kami tidak tahu apa-apa tentang nasib mereka. Ini adalah pelanggaran berat terhadap hak-hak dan norma internasional yang dimiliki oleh warga sipil. Saya akan mengangkat isu ini dalam pertemuan dengan Komisaris HAM dari Ukraina," terangnya, dilansir The Moscow Times.
Ia menambahkan, lebih dari 112 ribu penduduk terpaksa mengungsi dari rumahnya di Kursk Oblast. Sebanyak 12.300 penduduk memilih tinggal di shelter sementara dan masih belum diketahui kapan mereka dapat kembali ke rumahnya.
Sementara, lebih dari 30 ribu warga Kursk dan Belgorod, serta teritori Ukraina di Luhansk dan Donetsk yang diduduki Rusia sudah menetap di 960 tempat pengungsian sementara di seluruh Rusia.
2. Ukraina klaim tentaranya dieksekusi di Kursk
Kantor Ombudsman HAM Ukraina, Dmytro Lubinets, mengungkap dugaan eksekusi sembilan tentara Ukraina oleh pasukan Rusia di Kursk Oblast. Ia sudah menulis surat kepada PBB dan Palang Merah Internasional soal tuduhan ini.
"Aksi ini tidak boleh dibiarkan begitu saja dan musuh harus menanggung tanggung jawab atas tindak kekerasan ini. Komunitas internasional seharusnya tidak menutup mata terhadap kasus kriminalitas semacam ini," tuturnya, dikutip BBC.
Dugaan ini berdasarkan dari informasi yang dimuat oleh situs analisis perang Ukraina, DeepState. Situs itu memublikasikan potongan video rekaman drone mengenai tewasnya tentara Ukraina yang diduga dieksekusi di Kursk Oblast.
Situs itu menunjukkan beberapa tentara Ukraina yang tewas dengan hanya menggunakan pakaian dengan kepala terbalik. Namun, dugaan ini belum dapat dipastikan kebenarannya secara independen.
3. Zelenskyy sebut Ukraina mampu pertahankan posisinya di Kurks

Pada Sabtu (12/10/2024), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan bahwa Rusia sudah berupaya memukul mundur pasukannya di Kursk Oblast. Namun, ia mengatakan Ukraina mampu menahan serangan Rusia.
"Mengenai situasi di Kursk Oblast, memang terdapat beberapa upaya dari Rusia untuk memukul mundur posisi kami. Namun, kami berhasil menahan serangan mereka dan mempertahankan posisi kami di teritori tersebut," kata Zelenskyy.
Pekan lalu, Moskow mengklaim sudah merebut kembali dua desa di Kursk. Mereka juga berjanji akan terus menekan pertahanan Ukraina dan mengembalikan seluruh teritori negaranya.
Sebelumnya, Zelenskyy sudah mengatakan, serangan di teritori Rusia bertujuan membuat zona penyangga dan menghentikan serangan jarak jauh Rusia ke teritori perbatasan Ukraina.